Bocah Yatim Kebingungan Membayar Sekolah 1.050.000 Karena Keterbatasan Dana
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Bocah Yatim Kebingungan Membayar Sekolah 1.050.000 Karena Keterbatasan Dana

    Kabartujuhsatu
    Senin, 27 Juli 2020, Juli 27, 2020 WIB Last Updated 2020-07-27T07:10:20Z
    masukkan script iklan disini


     “IA TINGGAL BERSAMA ADIKNYA,, DALAM SEBUAH RUMAH REOT,, YANG KONDISINYA,, SANGAT MEMPRIHATINKAN...

    Kab.Nganjuk, Kabartujuhsatu.news,  -
    Avista April Liasari dan adiknya adalah salah satu gambaran anak yatim yang harus berjuang mengenyam pendidikan dimasa sulit pandemi Covid-19.

    Avista April Liasari masih duduk di SMK Negeri 1 Kertosono, dan adiknya yang masih duduk dibangku SD terpaksa harus terhambat proses belajarnya di sekolah karena keterbatasan dana.

    Keduanya tinggal dalam sebuah rumah reot yang kondisinya sangat memprihatinkan berada di Dusun Lambangkuning RT 01/04 Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.

    Kehidupan yang sangat memprihatinkan dijalani kakak beradik tersebut. Dinding rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah rusak-rusak dibeberapa bagiannya bahkan ada yang ditutupi dengan bekas poster dari plastik.

    Ketika malam tiba, angin dengan mudah memasuki rumah dan mereka tidur bersama dinginnya angin malam.

    Tempat tinggal yang reot tidak menghilangkan semangatnya untuk sekolah. Tetapi belakangan ini dengan kondisi ekonomi yang tidak pasti, dia sedih dan bingung untuk dapat bertahap mengecap pendidikan. Tujuan hanya satu.

    Bisa lulus sekolah saja sudah disyukurinya. Agar memiliki bekal ijazah untuk bekerja membantu sang adik bisa sekolah.

    Saat ini, Ia hanya berharap ada yang membantu biaya sekolahnya sebesar Rp.1.050.000,- dan juga berharap ia bisa lulus sekolah agar nantinya ia bisa bekerja dan membantu sekolah adiknya.

    Adakah yang peduli dengan derita anak bangsa ini. Tidak muluk harapannya, ditengah deritanya, masih memiliki semangat untuk berjuang hidup menatap masa depan.

    Mari berbagi sesama anak bangsa agar tidak ada di tanah Ibu Pertiwi ini, ada anak bangsa yang hidup dalam penderitaan.

    Mari berbagi bagi sehabat yang dekat di wilayah ini. 

    Syarif
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini