Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, senantiasa bergotong royong mengatasi berbagai persoalan bangsa. Sebagai partai politik yang pernah sepuluh tahun berkuasa, Partai Demokrat tentu memiliki banyak pengalaman dalam menyelamatkan Indonesia, seperti yang pernah dilakukan tatkala menghadapi Krisis Global 2008.
"Berbagai capaian yang diraih Indonesia saat ini, tak lepas dari kontribusi Partai Demokrat saat sepuluh tahun berkuasa. Kini selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Partai Demokrat memilih berada di luar pemerintahan. Namun hal itu tak mengurangi kontribusinya bergotong royong membangun negeri. Terlebih di suasana pandemi Covid-19, yang telah membuka mata kita semua bahwa kepentingan bangsa dan negara harus senantiasa diutamakan dibanding kepentingan golongan," ujar Bamsoet usai menerima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (6/8/20).
Turut hadir para pengurus DPP Partai Demokrat, antara lain Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal Teuku Riefky, Bendahara Umum Renvile Antonio, Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR RI Benny K Harman, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI Anton Surotto, dan Bendahara Fraksi Partai Demokrat DPR RI Aliyah.
Mantan Ketua DPR RI ini menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 5,32 persen di Kuartal II 2020 ini menjadi cambuk bagi bangsa Indonesia untuk lebih merapatkan barisan. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi di Kuartai III kembali minus dan menyebabkan Indonesia masuk ke jurang resesi, seperti yang sudah dialami Singapura, Filipina, Korea Selatan, Jerman, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.
"Jumlah pengangguran saat ini tercatat mencapai 10,58 juta jiwa dengan potensi mencapai 12 juta jiwa hingga tahun 2021. Sementara kemiskinan dicatat BPS per Maret 2020 mencapai 26,4 juta jiwa. Jika bangsa ini hanya sibuk mengurusi persoalan politik, imbasnya pengendalian penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan terabaikan," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, peran Partai Demokrat yang memiliki 1.878 anggota legislatif, terdiri 54 anggota DPR RI dan 1.788 anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia, yang notabene berada di luar pemerintahan justru sudah memberikan teladan. Khususnya dalam mengesampingkan urusan politik dan lebih memilih bergotong royong bersama partai politik lainnya di parlemen untuk menyelamatkan Indonesia.
"Sebagai Ketua Umum termuda partai politik yang berada di parlemen 2019-2024, AHY pasti tak hanya mengandalkan jiwa mudanya dalam menahkodai Partai Demokrat. Ia juga mengandalkan pengalaman dan ketajaman pikiran. Patriotisme lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 sekaligus peraih bintang penghargaan Adi Makayasa ini tak perlu diragukan," tandas Bamsoet.
AHY pernah bertugas sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh (2002). Serta Kepala Seksi Operasi Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006), yang bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat perang selama 34 hari.
"Peraih gelar akademik master dari berbagai universitas terkemuka dunia seperti Harvard, Amerika Serikat dan Nanyang Technological University, Singapura, ini pasti mampu memberikan warna baru bagi Partai Demokrat, melengkapi warna perjuangan yang sudah dilakukan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono," pungkas Bamsoet. (*)