Gercin Bersama Nahdlatul Ulama Jaga NKRI dan Pancasila
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Gercin Bersama Nahdlatul Ulama Jaga NKRI dan Pancasila

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 22 Agustus 2020, Agustus 22, 2020 WIB Last Updated 2020-08-22T16:17:42Z
    masukkan script iklan disini



    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin) bersama Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga NKRI dan Pancasila. Serta berada di garda paling terdepan dalam memerangi kelompok-kelompok tertentu yang ingin menerapkan ideologi impor dari negara luar yang ingin di terapkkan di NKRI.

    Hal ini disampaikan Hendrik Yance Udam atau HYU Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin) saat ditemui Sabtu, (22/08/2020) di Jakarta.

    HYU mengatakan, saat DPN Gercin merayakan HUT RI ke 75 dan Rapat Pleno DPN Gercin 17 Agustus 2020 di Hotel Baliurang, Matraman, Jakarta Timur menetapkan KH. Ahmad Shodiq Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LDNU PBNU) dan RB. Syafrudin Budiman, SIP atau Gus Din Konsultan Media, cicit pendiri Ketua Tanfidziyah PBNU pertama kali Almarhum Hasa Gipo (KH. Hasan Bisri) sebagai Dewan Pembina DPN Gercin.

    Dalam acara tersebut HYU selaku Ketua Umum DPN Gercin juga memakaikan baju Gercin kepada KH Ahmad Shodiq Wakil Ketua LDNU PBNU dan Teddy Surya Sekjen DPN Gercin memakaikan baju Gercin kepada Gus Din, sebagai lambang persatuan dan kesatuan antara NU dan Gercin.

    "Ini menjadi bukti bahwa Gercin bersama-sama dan bergandengan tangan dengan NU untuk menjaga NKRI dari rongrongan ideologi transnasional. Dimana kelompok ini ingin mengganti dasar negara Pancasila dan menyelipkan ideologi mereka pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal Pancasila dan NKRI sudah final, tidak bisa ditawar-tawar lagi," tegas HYU.

    Lebih lanjut HYU mengatakan bahwa, NU adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang humanis serta toleran dalam setiap ajaran-ajarannya. NU juga adalah the funding father yang turut mendirikan NKRI.
    "Oleh sebab itu Gercin akan bersinergis atau bermitra dengan PBNU untuk akselerasi percepatan pembangunan di Indonesia," tukasnya.

    Kata HYU dalam Rapat Pleno DPN Gercin tersebut juga telah memutuskan Bapak KH Ahmad Shodiq sebagai salah satu Dewan Pembina DPN Gercin yang membidangi isu-isu agama dan beberapa tokoh-tokoh bangsa lainnya. Sehingga dapat memperkuat jaringan konsolidasi organisasi Gercin di seluruh Indonesia.

    Sementara itu KH Ahmad Shodiq mengatakan bahwa, dirinya berterima kasih kepada kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin) dan jajarannya yang sudah mengajak saya bergabung di DPN Gercin sebagai salah satu penasehat yang membindangi isu-isu Agama.

    "Saya sebagai pengurus LDNU PBNU akan bersinergi atau bermitra dengan Gerakan Rakyat Cinta Indonesia di dalam mengawal NKRI dan Pancasila,” tegas Kyai Shodiq sapaan akrab Wakil Ketua LDNU PBNU ini.

    Menurut Kyai shodiq, HYU sebagai sosok Ketua Umum DPN Gercin dalam langkahnya sudah sangat tepat memilih bidang cinta kepada NKRI dan Pancasila. Karena itu kita harus bersama-sama melawan banyak rongrongan ideologi daru luar yang menggangu Pancasila dan NKRI.

    “Ada kelompok ideologi khilafah dan ideologi liberal atau barat yang sedang masuk ke Indonesia. Kelompok ini tidak ingin Indonesia kuat dan mereka melakukan banyak upaya agar anak bangsa terpapar gerakan ini,” kata Kyai Shodiq, yang juga sebagai Pakar Sejarah Islam Nusantara.

    Katanya, ormas Gercin teruslah bergerak dan jika butuh bantuan NU, PBNU akan siap membantu, baik bantuan moral dan jaringan. Ia berharap Gercin terus terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan menggalang persatuan nasional lewat gerakannya.

    “Buatlah kegiatan-kegiatan di daerah-daerah bersama NU di bawah, terutama tentang ke Indonesia-an dan bela negara. Saya pastikan warga dan struktur NU di bawah akan bisa bekerjasama dengan Gercin demi mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjaga Pancasila,” pungkas KH Shodiq, pria lulusan IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. (red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini