Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ida nasution adalah sosok perempuan tangguh yang semangat dalam bekerja dalam hal apapun. Dirinya adalah seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, jasa dan konstruksi.
Tidak semua perempuan bisa bekerja diantara pekerjaan yang banyak digeluti laki-laki, Namun janda dan ibu dua anak ini tetap gigih dan sukses di bidang tersebut.
“Saya tak pernah menyerah dan terus semangat membangun usaha dan bisnis. Ya namanya cobaan dan tantangan harus kita lalui bertahap,” kata Ida Nasution saat diwawancarai, Rabu (05/08/2020) di Mapolda Metro Jaya, DKI Jakarta.
Wanita kelahiran 29 juli 1969, terus bergerak sebagai kontraktor waktu sebelum dan sesudah ditinggal mati oleh suaminya Ali Khotib P. Harahab, Bsw. Dua anaknya adalah Ahmad Julmi Harahab dan Raja Akub Harahab.
“Sekarang anak saya menangani proyek di Balikpapan di tempat saya bekerja di PT. Tanjung Nusa Persada. Anak saya ditempatkan sebagai Direktur Pengawasan,” kata Ida Nasution yang juga pernah aktif di partai politik.
Menurutnya, suka duka di lapangan sudah dilaluinya dan dirinya bangga bisa bekerja sama dengan banyak laki-laki. Sehingga Ida Nasution sebagai wanita single parent tambah kuat, karena pada waktu almarhum suaminya masih hidup dia sudah mandiri.
“Saya pernah juga mengendalikan bisnis angkutan umum yang mereknya dulu, PT. Batang Pane dan tidak begitu lama saya dijadikan pemegang kuasa Direksi Lubuk Raya. Semua itu juga adalah pekerkaan laki-laki tapi saya menikmatinya dengan santai,” tandas Ida Nasution bercerita.
Saat ini Ida Nasution aktif di organisasi kemasyarakatan Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin) sebagai Ketua Bidang Jasa dan Konstruksi.
Dirinya juga pernah menjabat sebagai Ketua Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB) Sumatera Utara. Pada masa itu katanya di Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPKB adalah Ida Fauziah yang sekarang menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).
Ida Nasution pada 2004 lalu ikut mencalon diri sebagai anggota DPRD Propinsi, tetapi hanya untuk mendongkrak almarhum suaminya yang ikut mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Sumatera Utara.
“Pandangan saya, perempuan di dunia politik sampai sekarang masih banyak tertinggal. Oleh karena itu perempuan hari ini harus bisa lebih maju dan lebih bangkit, agar tidak tertinggal dan bisa memperjuangkan hak-hak perempuan lainnya,” pungkas Ida Nasution yang juga calon anggota DPR RI Dapil Sumatera Utara III pada Pemilu Legeslatif 2019 lalu. (red)
Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP