Luwu Utara (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, -
Tim relawan ojol nusantara berhasil melewati berbagai rintangan untuk misi kemanusiaannya dalam membantu sesama dengan peduli terhadap musibah yang menimpa bangsa ini, salah satunya di masamba, luwu utara sulawesi selatan.
Misi kemanusian yang diemban oleh relawan ojol nusantara ini sudah berjalan selama 1 bulan 5 hari terhitung sejak pertengahan bulan lalu, tepatnya pada hari Selasa (14/7/2020).
Menjelang Hut RI ke-75 Indonesia Maju, selain misi kemanusiaan untuk membantu para korban bencana banjir bandang dimasamba, relawan ojol nusantara mempunyai misi khusus sebagai kado terindah untuk NKRI terhadap para korban bencana banjir bandang di masamba, sulawesi selatan.
Kado terindah yang diberikahan oleh para relawan ojol nusantara untuk Hut NKRI adalah menancapkan sangsaka merah putih didaerah terpencil terdampak bencana yang belum tersentuh oleh para relawan lainnya, tepatnya di desa meli.
Nov dan Syawal (relawan ojol nusantara) yang diberikan tanggungjawab untuk mengemban tugas mulia tersebut pada tanggal 17/8/2020 berhasil melewati rintangan daerah terjal yang sangat sulit untuk diterjang tetapi mereka berhasil untuk menjalankan tugas mulia tersebut pada tanggal 18/8/2020 sampai menancapkan sangsaka merah putih sebagai lambang bahwa "kita bisa dan kita ada untuk mereka (korban)."
Sementara para relawan ojol nusantara lainnya memberikan kado terindah kepada para korban bencana dengan berhasil mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, MKCK dan ruang serbaguna sebanyak 41 unit diatas dan 2 unit dibawah.
Tenda tersebut dibangun oleh relawan ojol nusantara sejak Rabu (5/8/2020) hingga rampung pada hari Sabtu (15/8/2020) dan diserah terimakan kepada para pengungsi bersamaan dengan Hut RI ke-75 (17/8/2020) pukul 10.30 wita, sehingga pada hari Selasa (18/8/2020) pukul 08.00 wita mereka (pengungsi) dapat menggunakan tenda yang cukup layak untuk beristirahat.
Garry (Ketum Renus) ketika dimintai keterangan melalu telp oleh tim menjelaskan bahwa,
"Kami membangun tenda sebanyak 41 unit diatas dan 2 unit dibawah tepatnya di desa Maipi ditiga dusun (maipi, lerro, mapatuju) agar mereka (pengungsi) dapat beristirahat dengan layak selama masih tanggap darurat ini." ucapnya.
Sementara Ray (kordinator relawan) menambahkan
"Tenda yang kami bangun terbilang cukup singkata, hanya memakan waktu 10 hari semua tenda dalam waktu yang bersamaan telah rampung. Hanya saja untuk 2 unit tenda dibawah kami bangun agak besar sekitar 5x20 meter agar kami dapat gunakan sebagai dapur umum dan ruang serbaguna yang bisa dipakai untuk segala kegiatan mereka (pengungsi)." ungkapnya
Sungguh prestasi yang patut diacungi jempol kepada para relawan ojol nusantara ini, disaat semua orang sibuk mencari rizky yang sempat terhambat akibat pandemik virus corona, mereka (relawan ojol) malah sibuk membantu korban bencana tanpa lelah dan harus jauh dari keluarga masing-masing.
Alwi (kordinator dana) ketika tersambung oleh tim melalui jaringan telp mengungkapkan perasaannya bahwa
"Kita bangga bisa membantu sesama, senyum mereka sudah cukup untuk menggantikan lelah kami selama ini. Saya berharap masih bayak orang yang akan peduli atas bencana ini." tuturnya.
Seperti slogan yang mereka (relawan ojol) ungkapkan bahwa,
"KAMI DISINI TIDAK DIBAYAR, BUKAN KARNA KAMI TAK BERNILAI TAPI KARNA KAMI TAK TERNILAI"
Seruan atas slogan tersebut datang dari tiap mulut relawan ojol nusantara yang ketika dimintai keterangan melalui jaringan telp oleh tim diantatanya,
#belajarmanfaat
#salamsatuaspal
#kamiadakamibisa
#majubersama
#salamaseperjuangan
#salamdebujalanan
#maribangkitbersama
#salamkemanusiaan
#MERDEKA
(Red/Michael)