Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (Foto Istimewa)
Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan sambutan dalam acara Forum Diskusi 90ITB Mengawal Indonesia : Digital Life for Future Indonesia yang digelar oleh para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) pada hari Jumat, 28 Agustus 2020, di Jakarta.
Dalam sambutannya, Menteri Suharso Monoarfa mengajak para alumni ITB untuk mengawal arah transformasi digital di Indonesia.
“Wabah Covid-19 telah memaksa kita semua untuk melakukan digitalisasi di setiap aspek kehidupan: belanja, pendidikan, bekerja, bisnis, dan lain-lain. Kehidupan new normal adalah digital life (kehidupan serba digital), dan ini menyebabkan perubahan gaya hidup dan diperkirakan akan terus berlangsung walaupun pandemi COVID-19 telah berakhir,” kata Suharso Monoarfa.
“Sebagai alumni ITB, kita harus segera mengantisipasi dan memikirkan dengan baik, serta bersama-sama mengawal agar arah transformasi digital di Indonesia dapat memberikan “deviden” bukan “disrupsi” untuk bangsa Indonesia,” sambungnya.
Menurut data Bappenas, sampai dengan sekarang, saat pandemi Covid-19 masih mewabah di Indonesia, Ekonomi Digital Indonesia justru menunjukkan tren yang positif. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengguna telpon seluler, internet, dan medsos ditambah para pengguna e-commerce yang melonjak tinggi.
Namun, lanjut Menteri Suharso menilai masih ada hal yang perlu dibenahi, yakni terkait Infrastructur Communication Technology (ICT). Menurut Suharso, daya saing Sektor ICT Indonesia belum sebaik negara tetangga. Suharso menyebut, saat ini Indonesia masih tertinggal pada pilar ICT adoption (peringkat 72), innovation capability (peringkat 74), dan skills (peringkat 65), padahal kapasitas ini yang diperlukan untuk mendukung ekonomi digital Indonesia berkembang lebih pesat.
Untuk itu, kata Kepala Bappenas, aset SDM dan pengetahuan (skills) para lulusan ITB yang kaya akan ilmu dan pengalaman di bidang teknologi dan bidang terkait lainnya perlu menjadi kekuatan besar untuk bersama-sama mengawal transformasi digital.
“Transformasi digital perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yakni : Pemerintah, Swasta, Perguruan Tinggi, bahkan masyarakat. Lulusan ITB harus terus melakukan skills-upgrading dan adaptif terhadap perubahan teknologi digital, sehingga kita selalu lebih unggul,” tutup Menteri Suharso.
Menteri berharap agar angkatan 90 ITB dapat aktif memberikan saran dan masukannya untuk membangun Indonesia agar tercipta Indonesia Maju.
“Saya berharap angkatan 90 ITB dapat memberikan solusi atau gagasan yang menarik agar kita dapat bersama-sama membangun Indonesia Maju,” tutup Menteri.
Sumber : Tim Komunikasi Publik Kementerian PPN/ Bappenas