Selayar (Sulsel), -Kabartujuhsatu.news, -Salah satu peran Kostratani adalah pusat data dan informasi, sehingga data dan informasi yang akurat merupakan kekuatan utama untuk menentukan kebijakan dalam program dan kegiatan pembangunan di sektor pertanian.
Kostratani sebagai program yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah hal penting yang harus dilakukan. Kita ingin semua sumberdaya yang dimiliki pertanian bisa dimaksimalkan, termasuk sumberdaya manusia. Oleh karena itu, kita berharap sosialisasi yang digelar bisa diikuti dengan maksimal sehingga bisa diimplementasikan di lapangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas tersebut BBPP Batangkaluku menyelenggarakan sosialisasi dan pendampingan aplikasi laporan utama di BPP Selayar. Rabu (30/9/2020).
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Selayar, Ir. Ismail, menyampaikan bahwa kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Aplikasi Laporan Utama Kementerian Pertanian yang diselenggarakan saat ini sangat diperlukan sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan pertanian.
Kepala Dinas menyampaikan kepada seluruh penyuluh dan admin BPP/Kecamatan yang hadir untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan saat ini untuk berdiskusi tentang kegiatan Kostratani dan pengisian pada aplikasi laporan utama Kementerian Pertanian, mengingat kondisi di Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdiri dari beberapa BPP/Kecamatan yang terletak di kepulauan, sehingga akses dan jaringan cukup sulit untuk setiap saat mengupdate data pada aplikasi tersebut.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa di dalam BPP tiap Kecamatan harus mewujudkan kerjasama yang solid dalam kegiatan pembangunan pertanian, karena di dalam BPP terdapat unsur-unsur petugas fungsional dalam rumpun RIHP, seperti penyuluh pertanian, POPT, PBT, Medik Veteriner, Wastukan dan lain lain yang berperan juga sebagai konsultan agribisnis yang dibutuhkan petani, Poktan, Gapoktan, KWT dan pengguna lainnya.