Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Menyulap Lahan tidur jadi lahan sawah cetak baru, tentu tidak semudah dengan hanya membalik telapak tangan. Bagaimana tidak, hal ini tentu dibutuhkan biaya puluhan juta. Sementara Petani di masa pandemi sangat susah mendapatkan uang, sehingga mereka berharap bantuan dari berbagai pihak, kilah, “B.Dg Sanga. Minggu (27/9/20).
Kemudian, setelah lahan tidur miliknya sudah dikeruk disulap jadi lahan sawah cetak baru, maka kata, Dg Sanga, otomatis sudah bisa menciptakan uang buat kehidupan keluarganya. Hal seperti itulah, merupakan salah satu upaya tujuan pemerintah cita-citanya mensejahterakan petani, urainya.
Demikian pula disampaikan oleh Petani Dg Tarra, berkat pengerukan maka lahannya sudah lama tidur, kini sudah bisa ditanami berbagai macam bibit tanaman palawija, seperti, bibit jagung kuning hibrida, cetus, Tarra, Minggu (27/9/20).
Terpisah, Kadir Dg Nombong, temui di selah-selah kesibukannya, mengatakan, berkat hasil pengerukan terukur, maka tak heran, hasil sawah cetak barunya sudah kembali beralih fungsi sebagai lahan menciptakan uang.
Seperti, menanam tanaman pangan, seperti padi dan palawija seperti, kacang kedelai, kacang tanah, jagung, kacang tunggak, kacang panjang singkong, ubi jalar, wortel, Semangka, dan lain.
Apalagi warga petani di wilayah Kecamatan Bontonompo Selatan (Bonsel) Gowa, umumnya tanam jagung kuning hibrida, yang nilai pendapatan perkapita hasilnya menunjukkan meningkat, akibatnya petani makin sejahtera.
Bahkan adanya pengerukan lokasi lahan tidur petani disulap menjadi lahan sawah cetak baru, maka puluhan petani di wilayah itu, bergembira, "tutur, Kadir Dg Nombong.
Sementara, sejumlah pemilik ladang tidur sudah berhasil dikeruk disulap jadi cetak sawah baru, menyebutkan, munculnya segelintir oknum begitu tega melontarkan sorotan media yang mengkaitkan, bahwa mengeruk itu di lokasi lahan kebun katanya, merusak ekosistem alam.
"Hal itu bagi saya tidak benar, seperti kita ketahui bersama, hasil pengerukan justru lahan saya tadinya sudah puluhan tahun tak bisa ditanami, dan saat ini sudah jadi lahan cetak sawah baru.
Artinya tambah dia, jangan hanya melihat sisi celah jeleknya tapi disisi lain manfaatnya sangat besar, karena dengan sawah cetak baru tentu sudah bisa mengolah tanaman palawija. Malahan, turun-temurun tanah cetak baru bisa dinikmati oleh anak cucu, “timpalnya, (Hajar).