Tak Akui Hasil Surveynya, Tim APPI - Rahman Usir Polmark Indonesia dari Makassar
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Tak Akui Hasil Surveynya, Tim APPI - Rahman Usir Polmark Indonesia dari Makassar

    Kabartujuhsatu
    Senin, 14 September 2020, September 14, 2020 WIB Last Updated 2020-09-15T04:22:47Z
    masukkan script iklan disini

    Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Abdul Rahman Bando berfoto bersama usai mendaftar di KPU Makassar, Minggu (6/9/2020). (Foto Dokumen). 

    Makassar, Kabartujuhsatu.news, - Tim Munafri Ariefuddin-Rahman Bando membuat keputusan mengejutkan dengan memblaclist lembaga survei Polmark Indonesia bentukan Eep Saifullah Patah. Gara-garanya CEO Polmark Indonesia membuat pernyataan mengingkari dan tidak mengakui hasil surveinya sendiri. 

    “InsyaAllah kita sudah melakukan pergantian pemain. Kami nyatakan bahwa Polkmark sudah kita usir,” kata pengendali tim Appi-Rahman, Erwin Aksa, Senin 14 September 2020. 

    Sebelumnya Eep Saefulloh Fatah membantah sebaran hasil survei Pilwalkot Makassar tahun 2020 yang membawa bendera Lembaga Survei Polmark Indonesia.

    Dimana dalan hasil survei tersebut, ada empat bakal pasangan calon yang elektabilitasnya di ekspose, yakni Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) dengan hasil survei 31,7 persen, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (ADAMA) 26,8 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (None-Zunnun) 3,4 persen.

    Eep Saefulloh tegas membantah bahwa sebaran tersebut bukan dari Survei Polmark Indonesia. Dia bahkan mencupture percakapan wartawan dan menyebar kiri-kanan.

    Bantahan Eep akhirnya menjadi bola liar. Banyak yang menyebut bahwa survey tersebut hoaks, padahal tim APPI-Rahman mengklaim punya data lengkap survei tersebut. Termasuk simulasi dan tabulasi.

    Bukti kuitansi pembayaran survei Polkmark Indonesia.(Foto istimewa). 

    Terungkap lembaga tersebut bekerjasama dengan tim APPI-Rahman dalam sebuah Memorandum of Understading (MoU) yang diteken 10 Jui 2020 oleh Direktur riset Polmark Indonesia Eko Bambang Subiantoro dengan nilai kontra Rp1, 7 miliar yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS).

    "Yang ngaco itu mereka. Kita heran saja,” terang Erwin singkat.

    Eep Saefulloh (Foto Dokumen). 

    Eep yang dikonfirmasi terpisah tak mau berkomentar banyak. Dia mengatakan, komentar sebelumnya itu såja. “Saya gak bersedia kasih komen apapun selain penjelasan yang sudah saya buat itu, mohon dihormati,” kata Eep sebagaimana di kutip dari media fajar. 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini