ARJ Minta Presiden Jokowi Evalusi Menteri Berkinerja Buruk dan Resuffle Kabinet
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    ARJ Minta Presiden Jokowi Evalusi Menteri Berkinerja Buruk dan Resuffle Kabinet

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 23 Oktober 2020, Oktober 23, 2020 WIB Last Updated 2020-10-23T13:55:44Z
    masukkan script iklan disini

    Kegiatan Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) saat konsolidasi di Jakarta 2019 lalu. (Foto dok. Gus Din).


    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Kordinator Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Aidil Fitri menilai satu tahun pemerintahan Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin adalah waktu yang tepat mengevaluasi Kabinet Indonesia Maju. Presiden bisa menilai mana menteri yang berprestasi atau tidak, dan dapat melakukan resuffle kabinet sesuai hak prerogatif yang dimilikinya.

    "Walau di tengah pandemi Covid-19, Presiden Jokowi bisa menilai dan mengevaluasi para Menteri-Menteri yang kinerjanya buruk. Presiden juga bisa merombak dan melakukan resuffle kabinet sesuai hak prerogatif-nya," kata Aidil Fitri yang juga Ketua Umum Relawan Foreder, Jumat (23/10/2020).

    Menurutnya, ARJ yang tergabung dari sekitar ratusan relawan Jokowi-Amin mendukung penuh kebijakan Presiden jika ingin melakukan resuffle kabinet. Lanjut Aidil, resuffle bisa dilaksanakan demi percepatan pembangunan, pemulihan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan penanganan Covid-19.

    "ARJ yang terdiri ratusan relawan, mendukung langkah apapun yang dilakukan Presiden Jokowi. Termasuk jika harus dilakukan resuffle kabinet sebagai wujud evaluasi dan penilaian" terang Aidil.

    Ia mengatakan, sebelumnya Jokowi sudah sering menegur kinerja menteri yang dinilai lambat dan kurang greget dalam bertugas. Bahkan kata Aidil, Jokowi juga pernah marah-marah dan mengancam akan mencopot menteri yang kinerjanya tidak becus.

    "Pak Jokowi sudah pernah menegur dan marah. Terakhir sebagaimana kata Pak Moeldoko Kepala Staf Presiden yang mengatakan kalau komunikasi publik menteri terkait sosialisasi UU Omnibus Law dinilai jelek. Jadi kami mendukung sepenuhnya jika ada resuffle kabinet," tegas Aidil.

    Saat ini ungkap Aidil, pemerintah sedang fokus pada Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Covid-19. Pemerintah saat ini lagi merealisasikan dan mengucurkan dana 677 triliun lebih, untuk pemulihan ekonomi dan membantu kesejahteraan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

    "Para menteri-menteri harus fokus aktif terlibat memulihkan ekonomi dan penanganan Covid-19. Kalau kinerjanya buruk kenapa tidak harus diganti saja, bukan malah menjadi beban pemerintah Jokowi-Amin," tandas Aidil mengakhiri pernyataannya. (red)

    Penulis: RB. Syafrudin Budiman SIP
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini