Makassar, Kabartujuhsatu.news, -Tidak terbantahkan, program pengendalian penyebaran Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan tim paslon Appi-Rahman paling unggul dibandingkan tiga paslon lain peserta kontestasi Pilkada Makassar 2020.
Tim Appi-Rahman telah melakukan tes swab gratis terhadap 1.000 orang lebih, membagikan setengah juta masker dan handzanitizer, melakakukan penyemprotan cairan disinfektan dan fogging pemukiman di 153 kelurahan yang ada di Makassar.
Para Duta Sehat dan Satgas Kesehatan serta relawan Appi-Rahman juga konsisten menerapkan protokol kesehatan sekaligus mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan masyarakat terpapar virus dan menjaga kesehatan. Semua itu gratis.
Menurut Koordinator Relawan Appi-Rahman, Baharuddin Rachim, hingga Minggu 11 Oktober 2020, sekitar 350 komunitas relawan yang telah dikukuhkan. Setiap komunitas relawan diwakili tiga orang dalam pengukuhan, dan mereka wajib menjalani tes swab sebelum dikukuhkan. "Artinya, sudah lebih seribu orang diswab," ujar Baharuddin.
Informasi yang dihimpun dari Sekretariat Appi-Rahman, selain relawan sejumlah anggota tim pemenangan juga secara sadar mengintensifkan tes swab dirinya karena mereka kontak dengan banyak orang dari berbagai kalangan di lapangan. Ada di antara mereka yang telah melakukan tes swab sampai 5 kali sejak deklarasi 21 Agustus lalu untuk memastikan diri bebas Covid dan leluasa beraktivitas.
Selain itu, Satgas Kesehatan telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ratusan rumah warga di sejumlah wilayah pemukiman, fasilitas umum dan rumah ibadah.
Menurut Koordinator Satgas Kesehatan, Fadli, timnya yang berjumlah 15 orang sudah menjelajahi 14 kecamatan meliputi 73 kelurahan di 92 zona perumahan, fasilitas umum dan rumah-rumah ibadah. Tim ini juga telah membagi 7.200 lembar maaker dan 3.080 hand sanitizer.
Selain itu, Duta Sehat yang terdiri 112 orang usher dan 28 team leader telah bekerja membagikan dua lebih dari 700 ribu masker dan hansanitizer langsung kepada masyarakat dalam waktu sebulan lebih. Jumlah itu belum termasuk masker dan hand sanitizer yang dibagikan para komunitas relawan.
Tim Appi-Rahman akan terus bekerja keras membagi masker dan handsanitizer, melakukan penyemprotan disinfektan, pengasapan (fogging) di pemukiman. Tak kalah pentingnya mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk ikut bersama-sama taat dan disiplin melaksanakan prosesur protokol kesehatan.
"Kegiatan ini bukan semata untuk kepentingan pemenangan Appi-Rahman yang bernomor urut 2, tetapi ada misi yang lebih mulia yakni mempekerjakan orang muda yang kehilangan pekerjaan karena dampak pandemi Covid-29, dan upaya menyelamatkan jiwa manusia yang terancam karena terpapar virus corona," ujar Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa, beberapa waktu lalu.
Appi-Rahman boleh dibilang satu-satunya paslon peserta Pilkada di Indonesia yang paling komprehensif, terstruktur, dan terukur dalam hal penanggulangan pandemi Covid-19. Mulai dari pencegahan sampai perawatan pasien.
Paslon ini juga telah memiliki Wisma Isolasi Mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19 secara sukarela. Wisma Isolasi Mandiri diperuntukkan bagi pasien sulit melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Jika bersedia, pasien dirawat di Wisma sampai sembuh. Mereka dirawat secara intensif jika positif tapi tidak bergejala oleh tenaga medis dan dokter yang disediakan oleh Tim Pemenangan. Namun, Jika bergejala, pasien akan dirujuk ke rumah sakit rujukan pemerintan.
Juru Bicara Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Kantor Presiden yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9/2020) lalu, mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 mengapresiasi daerah-daerah, partai politik, serta paslon yang telah membuat satuan khusus yang fokus dalam penegakan protokol kesehatan.
Pihaknya berharap fungsi satuan khusus itu dapat efektif mendorong implementasi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan tahapan Pilkada 2020.
Para Paslon, kata Wiku, harus menjadi contoh yang baik bagi pemilihnya di daerah dengan cara selalu mengedepankan protokol kesehatan. Hindari melakukan kegiatan yang dapat memicu timbulnya kerumunan.
"Mari kita selamatkan diri anda dan pemilih anda," seru Prof Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Kantor Presiden itu.(Red/On).