Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian pada 2021 akan melakukan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) secara terpusat.
Sekretariat Barantan beserta Satker Lingkup Badan Karantina Pertanian mengikuti bimbingan teknis (bimtek) Pengelolaan PNBP yang digelar oleh Direktorat Jendral Anggaran, Kementerian Keuangan.
Kami berharap dengan bimtek ini seluruh pejabat yang berwenang maupun petugas/bendahara PNBP dapat memiliki kompetensi dan pemahaman yang sama dalam pengelolaan PNBP yang baik," kata Sekretaris Barantan Wisnu Haryana, Rabu (18/11/2020).
Menurut Wisnu, pengelolaan PNBP Karantina Pertanian kedepan akan terpusat berbeda dengan pengelolaan tahun sebelumnya yang dikelola oleh masing-masing satuan kerja atau tersebar. Kebijakan ini sejalan dengan kebijakan pimpinan dalam penguatan pengelolaan PNBP secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel, tambahnya.
Direktur PNBP Kementerian dan Lembaga, Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu, Dony Wijanarko menyampaikan selama 5 tahun terakhir raihan PNBP Barantan terus meningkat. Bahkan saat Pandemi hingga November 2020, tercatat lonjakan PNBP Barantan sebesar Rp 254 miliar atau meningkat 108 persen.
Dony juga menyebutkan secara agregat, PNBP Barantan yang berasal dari tindakan karantina pertanian ini mencapai 42 persen dari total PNBP Kementan.
Kepala Barantan Ali Jamil mengapresiasi pelaksanaan bimtek yang digelar hingga Rabu hari ini, dan menginstruksikan jajarannya yang terkait untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan baik.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan penguatan sistem perkarantinaan. Antara lain peningkatan sarana dan prasarana, kompetensi SDM, penguatan wilayah batas negeri atau border, pendukung laboratorium serta peningkatan kualitas jaringan internet di Wilayah Kerja (Wilker) pelosok.
"Pencapaian target PNBP dan pengelolaannya harus dikawal dengan baik dan benar agar dapat mendorong penguatan tindakan 8P, termasuk upaya peningkatan ekspor pertanian dengan kerjasama dan public awareness," tukas Jamil. (Al-Az).