Ambon (Maluku), Kabartujuhsatu.news, - Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar Internasional, dan standar khusus.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedy Nursyamsi menyebutkan bahwa sertifikasi kompetensi dilakukan sesuai dengan peraturan yang. Hal ini demi mengacu pada standar nasional.
Menurutnya, dengan sertifikasi kompetensi dapat menjadikan penyuluh pertanian semakin pintar dan dan berkompeten. Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian. “Amanah bagi kita agar dapat mengantarkan teman-teman THL TBPP menjadi ASN PPPK.”
Menurut Kabadan penyuluh harus pintar, karena penyuluh yang pintar maka petani pun akan pintar. Hal ini akan berdampak pada produktivitas petani yang semakin tinggi, ujarnya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku mendapatkan amanah untuk mensertifikasi kompetensi penyuluh pertanian di provinsi maluku utara.
Kegiatan sertifikasi ini dilaksanakan 2 tahap (Angkatan I dan II) yang berlangsung dari 13-16 November 2020. Anwar M. Nur berharap kepada seluruh peserta agar mempelajari secara lengkap penyuluh pertanian terkait manajemen Pegawai Negeri Sipil dan calon ASN-P3K sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan kewajiban.
Penyuluh pertanian memiliki tugas dan tanggung jawab dalam peningkatan produktivitas pertanian juga dalam pembinaan kelompok-kelompok tani yang ada di tempat kerja mereka masing-masing.
Selanjutnya dalam tahap 2, PLH Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara Nursani Kompeni yakin nantinya setelah kegiatan sertifikasi para penyuluh mampu menjalankan tugasnya secara profesional yang penuh tanggung jawab.
Kegiatan yang berlangsung 4 hari ini dilaksanakan di Gedung wanita kota ternate. Diharapkan nantinya seluruh penyuluh Angkatan I dan II dinyatakan kompeten, diakui dan menerapkan ilmunya untuk meningkatkan produktivitas, karena “Kalau produktivitas pertanian kita rendah, itu artinya tujuan pembangunan pertanian menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indoesia tidak akan tercapai,” dedi nursyamsi. (Al-Az).
