Diduga Hina Habib Luthfi Bin Yahya, Rosyid KPP : Pedagang Pasar Kecam Tindakan Ustaz Maheer At-Thuwailibi
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Diduga Hina Habib Luthfi Bin Yahya, Rosyid KPP : Pedagang Pasar Kecam Tindakan Ustaz Maheer At-Thuwailibi

    Kabartujuhsatu
    Senin, 16 November 2020, November 16, 2020 WIB Last Updated 2020-11-16T15:02:12Z
    masukkan script iklan disini


       
    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Suasana sejumlah pedagang pasar yang tergabung dalam Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor), mengecam tindakan Ustaz Maheer At-Thuwailibi di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (15/11/2020).
     
    Simpatisan Habib Luthfi Bin Yahya yang berasal dari pedagang pasar kecam tindakan simpatisan From Pembela Islam (FPI) Ustaz Maheer At-Thuwailibi.

    Belakangan ini, Ustaz Maheer menjadi sorotan publik lantaran diduga menghina Habib Luthfi Bin Yahya melalui postingan di akun twitternya.

    Alhasil, kecaman pun datang dari berbagai simpatisan Habib Luthfi Bin Yahya.

    Satu diantaranya seperti pedagang pasar yang tergabung dalam Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor).

    "Hari ini Komite Pedagang Pasar KPP bersama anak-anak pasar, seluruhnya itu ingin menyampaikan bahwa anak pasar itu tidak terima atas dihinanya Habib Lutfi Bin Yahya, guru kami tercinta," kata Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP), Abdul Rosyid Arsad di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (15/11/2020).

    Sebagai bentuk kecaman, sejumlah pedagang pasar turun langsung ke Pasar Kalimalang, Cakung dengan membawa spanduk dan poster.

    Selain itu, aksi kecaman juga dituangkan dalam brosur yang kemudian dibagikan kepada pembeli di Pasar Kalimalang.

    Rosyid turut mengimbau agar organisasi FPI dapat menjaga keharmonisan antar umat Islam.

    "Bagaimana ciptakan kondisi harmonis dan damai untuk Indonesia, sekaligus juga sesama ulama harus bisa merangkul dan juga bagaimana sesama kelompoknya harus harmonis. Jangan ciptakan premanisme dan radikalisme" tandasnya.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini