Kabartujuhsatu.news, - Upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman SDM Pertanian dalam memanfaatkan hasil pekarangan yang bernilai jual tinggi kini harus dikembangkan.
Petani tidak boleh lagi hanya berada dalam subsistem agroproduksi. Untuk itu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan Pelatihan Teknis Pengolahan Hasil Pekarangan bagi Penyuluh Pertanian, Petani Muda Milenial dan Kelompok Wanita Tani yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada 27 s/d 29 November 2020.
Kegiatan ini serentak dilaksanakan di 3 Kabupaten yaitu Bulukumba dengan realisasi peserta 33 orang, Tana Toraja 30 orang dan Luwu Timur 30 orang.
Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, membuka langsung pelatihan ini dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan pernyataan mentan beberapa kesempatan bahwa pertanian tidak boleh berhenti, pertanian harus terus maju dalam kondisi apapun pertanian harus terus beraktifitas, berproduksi dan produktif demi mencukupi pangan untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia.
"Kita harus bersyukur karena kepedulian dan aktifitas ini pertanian masih dalam pertumbuhan positif yaitu 16% lebih, karena seperti yang kita ketahui di masa ini banyak sektor pertumbuhan negatif", katanya.
Beliau juga menyampaikan bahwa apa yang telah kita capai ini jangan membuat kita puas. Imbuhnya.
Pelatihan seperti inilah yang sangat penting untuk menumbuhkan skill dan kreatifitas kita sebagai insan pertanian. Katanya.
Ada empat subsistem dalam agribisnis, pertama agroinput, agroproduksi, agroindustri, dan agroniaga. Dari dulu hingga kini petani hanya menjalankan satu subsistem saja yakni agroproduksi padahal manfaat dari subsistem lainnya jauh lebih mendapatkan hasil yang lebih.
"Oleh karena itu melalui pelatihan ini beliau berharap agar peserta memahami materi yang disampaikan oleh fasilitator sehingga ilmunya tertransfer dengan baik sehingga peserta mendapatkan nilai tambah dalam pengolahan hasil di manapun mereka berada “tutup Sabir. (Medsos/BBPP-BK).