Muna (Sultra), Kabartujuhsatu.news, Menjelang dekatnya hari H pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember mendatang, kampanye politik calon bupati Muna Laode M Rajiun Tumada dan wakilnya H. La Pili semakin intens dilakukan.
Suhu politik juga semakin panas. Paslon yang berakronim RAPI itu mengaku seringkali dihujat oleh lawan politiknya.
Betapa tidak, bukan hanya pribadi yang diserang tetapi juga nama besar keluarga mereka.
Calon bupati Muna Laode M Rajiun Tumada mengatakan peradaban keluarga besar janganlah dibawa dalam ranah politik.
"Jangan lakukan penghujatan terhadap pribadi kami berdua. Peradaban tentang keluarga besar jangan dibawa dalam persoalan kontestan politik," ungkap Rajiun saat kampanye di Kelurahan Mangga Kuning, Kecamatan Katobu, Muna, Senin, 2 November 2020.
Ia sampaikan berikanlah pencerahan kepada masyarakat terkait program politik jika terpilih menjadi pemimpin dan sampaikanlah apa yang telah dilakukan apakah sesuai janji politik saat kampanye periode sebelumnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Muna H. La Pili menilai lawan politik RAPI hanya tiga jurus yang dilakukan saat kampanye.
"Yakni janji manis yang pernah dijanjikan saat kampanye lalu, kemudian menakuti-nakuti masyarakatnya, dan menghujat pribadi, " tegas La Pili.
Lanjut La Pili, ada isu yang digemborkan terhadap pribadinya dan calon bupati Laode M Rajiun. Dikatakannya, RAPI diisukan lagi turunan dari orang bodoh.
"Saya ingin sampaikan mungkin La Pili orang tuanya tidak terkenal seperti orang disebelah sana tapi saya pastikan orang tuaku tidak mengambil hak orang lain dalam menghidupi anak-anaknya," kata La Pili.
La Pili berpesan sudah saatnya masyarakat berpikir untuk 9 Desember 2020.
"Kita jaga kebersamaan ini. Insya Allah kita menang," ujar La Pili optimis. (Jul Awal)