Jakarta, Kabartujuhsatu.news, -Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa rapuhnya kemajuan ekonomi jika tidak didukung oleh layanan sosial yang baik, sistem perlindungan sosial, dan sistem pangan berkelanjutan. Pandemi ini sempat ‘memaksa’ masyarakat untuk berdiam diri di rumah, mengerjakan segala aktivitas dari rumah, hal ini membuat sistem perekonomian menjadi terganggu, begitupula dengan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan di Indonesia sejauh ini menjadi program prioritas nasional yang telah disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas di dalam RPJMN 2020-2024. Program prioritasnya yakni meningkatkan ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.
Mengenai ketahanan pangan dalam RPJMN 2020-2024 ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan yang ada dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs 2030). Dimana dalam SDGs setiap negara berperan untuk mengakhiri kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan gizi masyarakat, dan menjalankan sistem pertanian berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini membuka kemitraan multipihak baik dengan sektor swasta ataupun masyarakat untuk bersama mengimplementasikan sistem pangan berkelanjutan yang sesuai dengan agenda prioritas. Pemerintah juga bekerjasama dengan World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia dalam mengatasi permasalahan pangan dalam negeri, terlebih dimasa pandemi ini.
WFP merupakan salah satu organisasi non profit yang dibentuk oleh PBB untuk membantu mengatasi permasalahan ketahanan pangan di negara berkembang. Baru-baru ini WFP berhasil memperoleh penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2020 untuk kerjakerasnya dalam mengakhiri kelaparan serta menciptakan dan menjaga perdamaian di dunia.
Kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan WFP sudah terjalin lebih dari 50 tahun yang lalu, dimulai dari Indonesia yang masih menjadi negara berpenghasilan rendah hingga kini menjadi negara berpenghasilan menengah atas. Selama periode ini hubungan ini terjalin dengan baik, terutama dalam menangani masalah pangan. Diharapkan hubungan yang sudah lama terjalin ini dapat mewujudkan tercapainya program pangan dan pertanian berkelanjutan seperti yang tertuang dalam SDGs.
WFP memiliki peta Rencana Strategis yang diperbaharui setiap empat tahun. Kini, rencana strategis untuk 4 tahun mendatang telah disusun kembali dalam Rencana Strategis Nagara 2021 – 2025, dimana fokus dari rencana itu adalah pengentasan kelaparan, dan berkontribusi pada revitalisasi kemitraan global untuk mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam rencana stratigis ini pula, Pemerintah Indonesia akan meningkatkan kerjasama dan berinisiatif untuk mewujudkan komitmen internasional termasuk seperti yang ada dalam program SDGs.