Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Peserta Pelatihan dan Pendidikan Bahasa dan Budaya Bugis pada Angkatan ke-5 tahun 2020 Sekolah Budaya Bugis Latemmamala Soppeng hari ini memaksimalkan pertemuan terakhir menjelang wisuda yang akan dilaksanakan pada Sabtu (7/11).
Hal itu disampaikan salah satu fasilitator Sekolah Budaya Bugis Andi Rahmayuddin, S.Pd.
"Insya Allah besok akan dilaksanakan wisuda atau Ipanretemme para peserta pelatihan Sekolah Budaya Bugis (SBB) yang kesemuanya sudah menjalani proses yang telah diterapkan oleh SBB Latemmamala soppeng. Ujar Andi Rahmayuddin, Jumat (6/11/2020).
SBB latemmamala soppeng ini yang merupakan naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Soppeng akan mewisuda sebanyak 39 peserta, terang Andi Rahmayuddin.
Dikayakannya, Proses latihan merupakan tahapan terakhir yang harus (wajib) dilalui oleh setiap peserta menjelang tahapan pelaksanaan mappanre temme, karena tahapan ini merupakan 1 SKS (Satu Sistem Kredit Semester) yang akan dicapai oleh setiap peserta dalam pemenuhan ketuntasan pendidikan di SBB Latemmamala. Jelasnya.
Dijelaskan bahwa tahapan latihan pada pendidikan di SBB Latemmamala merupakan pengimplementasian dari seluruh materi yang sudah diterima oleh peserta pelatihan yang kemudian diangkat kedalam bentuk seni suara dan gerak.paparnya.
Dari semua tahapan selama pelatihan berlangsung, tahapan ini yang sangat berkesan untuk dilalui setiap peserta, sebab para peserta diberi kesempatan untuk menyalurkan segala kekreatifannya secara totalitas bahkan dituntut untuk dapat keluar dari zona nyamannya. Tandas Andi Rahman Sulo sapaan akrab fasilitator ini.
Andi Rahman menuturkan bahwa Wisuda (Mappanre Temme') merupakan moment yang paling ditunggu-tunggu bagi semua peserta, kenapa? Karena wisuda merupakan sebuah prosesi pelepasan jabatan status kepesertaan setelah bergelut dengan suka dukanya selama pendidikan di SBB Latemmamala.
Selama pendidikan memanglah tak mudah, apalagi peserta yang belum sama sekali tahu apa itu budaya. Ya, memang butuh perjuangan yang lebih besar untuk dapat diwisuda. Bahkan ada beberapa peserta dari perbatasan yang menempuh waktu perjalanan jauh menuju ketempat pelatihan. Tandas Guru inovatif ini.
Terakhir dikatakan bahwa proses pendidikan sebenarnya hanya membutuhkan kurang lebih 3 bulan lamanya. Karna adanya Pandemi Covid19 sehingga diangkatan ini mengalami durasi panjang masa pendidikan. Tapi apapun alasannya pendidikan pelatihan ini tetap akan diselesaikan mengingat kelanjutan angkatan berikutnya akan direkrut peserta yang baru sesuai himbauan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Soppeng Drs.Asis Makmur, M.Pdi bahwa diupayakan semua guru bisa terlibat di SBB sebagai upaya pergerakan pelestarian budaya Bugis khususnya di Bumi Latemmamala ini. Pungkasnya. (Red).