Tiga Jenderal Terkuat Gantikan Idham Azis, Ini Bocorannya
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Tiga Jenderal Terkuat Gantikan Idham Azis, Ini Bocorannya

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 27 November 2020, November 27, 2020 WIB Last Updated 2020-11-28T06:20:32Z
    masukkan script iklan disini


    Jenderal Pol Idham Azis saat dilantik oleh presiden Jokowi (foto dokumen).


    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Pucuk pimpinan Polri akan segera berganti, setelah Jenderal Idham Azis memasuki masa pensiun, akhir Januari 2021.


    Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai ada tiga nama jenderal yang berpeluang kuat menggantikan Idham Aziz. 


    "Dari info yang ada di sekitar istana yang dianggap kuat ada tiga calon Kapolri, yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar," kata Ujang  Sabtu (28/11/2020).


    Menurut Ujang, ketiga nama tersebut hanya tinggal menunggu pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


    "Hanya tinggal tingkat kenyamanan dan chemistry dengan Jokowi saja. Ketiganya memenuhi syarat dan ketiganya memiliki kedekatan dengan Jokowi," ungkapnya.


    Sementara itu, Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti membeberkan sejumlah persoalan yang harus dibenahi Polri. Ray mengatakan, ada dua hal yang harus dibenahi. Pertama persoalan reformasi struktur.


    Struktur itu berkaitan dengan jabatan-jabatan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan penegakan hukum dan ketertiban masyarakat," kata Ray Rangkuti kepada awak media.


    Kedua berkaitan dengan kultur sikap profesionalisme kepolisian. Menurutnya persoalan kultur harus benar-benar menjadi perhatian kapolri baru. Pasalnya, kemampuan polisi dalam mengayomi, penegakan hukum dan ketertiban semakin ditantang.


    "Berbagai penanganan polisi, khususnya terkait dengan aksi-aksi massa yang berhubungan dengan kebijakan pejabat politik cenderung kurang profesional, begitu juga dengan penegakan hukum atas sikap kritis masyarakat," pungkas Ray Rangkuti. (Red/OZ/Sb).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini