Makassar, Kabartujuhsatu.news, - Dalam rangka terus meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Penyuluh Pertanian Pendamping Program READ-SI agar mampu membuat peta rantai nilai untuk komoditas maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pelatihan Teknis Rantai Nilai dan Pendekatan Sistem Pasar Bagi Penyuluh Pertanian Pendamping Program READ-SI Tahun 2020.
Pelatihan Penyuluh Pendamping READ-SI (Rural Empowerment And Agricultural Development Scaling Up Initiative) ini, dilaksanakan dari 17 s.d 24 November 2020 mendatang di Hotel Royal Bay Makassar.
Dalam pelaksanaannya terbagi dalam 3 Angkatan, secara keseluruhan peserta pelatihan sebanyak 60 orang yang terdiri dari Penyuluh Pertanian Pendamping Program READ SI pada Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur masing-masing 18 orang/kabupaten, Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur masing-masing 1 orang/Kabupaten dan Penyuluh Pertanian Provinsi yang wilayah binaannya di lokasi READ-SI tersebut masing –masing 1 orang/ Kabupaten.
Kepala BBPP Batangkaluku, Sabir, mengatakan saat membuka Pelatihan Program READ-SI ini mengatakan bahwa kiranya penyuluh dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh sehingga apa yang di harapkan oleh pemerintah bisa tercapai. Beliau juga berharap agar ilmu yg diperoleh selama pelatihan bisa ditularkan kepada petani-petani yang ada di wilayah binaannya.
“Meski dimasa pandemi ini kita tidak boleh kendor, harus tetap semangat namun tentunya peserta tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19 yang sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian tidak boleh berhenti di tengah pandemi Covid-19. Mentan juga berharap produksi hasil pertanian bisa stabil, dengan harapan tetap menjamin ketersediaan pangan Nasional.
Hal ini demi memastikan ketersediaan pangan yang justru sangat dibutuhkan di saat ini dan tidak menimbulkan panic buying di tengah wabah virus corona.
Sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa Kegiatan pertanian seperti olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini.
“Karena masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan mempengaruhi hidup matinya suatu bangsa”, jelas Dedi.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, yang diwakili Kepala UPT Pelatihan SDM Pertanian, ibu Asnida mengatakan Kegiatan Pelatihan Teknis Rantai Nilai ini untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang pemetaan rantai nilai komoditas pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, hortikultura dan kakao yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan kegiatan rantai dengan mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak pengawalan dan pendampingan terhadap petani.
“Hal tersebut sesuai dengan program READ-SI yang bertujuan untuk memberdayakan rumahtangga di pedesaan baik secara individu maupun secara kelompok dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian serta meningkatkan taraf hidup secara berkelanjutan”,katanya. (Medsos BBPP-BK/Al Az).