UPT SPF SDN 18 Mangkawani Gelar Rapat Rencana Proses Belajar Mengajar Secara Tatap Muka
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    UPT SPF SDN 18 Mangkawani Gelar Rapat Rencana Proses Belajar Mengajar Secara Tatap Muka

    Kabartujuhsatu
    Senin, 16 November 2020, November 16, 2020 WIB Last Updated 2020-11-17T00:19:35Z
    masukkan script iklan disini



    Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Unit Pelaksana Tehnis Satuan Pendidikan Formal (UPT SPF) SDN 18 Mangkawani Kelurahan Bila Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng melaksanakan kegiatan rapat rencana proses belajar mengajar secara tatap muka offline  yang dilangsungkan diruang SDN 18 Mangkawani, Senin 16/11/2020 pukul 09.00 wita.


    Kegiatan ini turut dihadiri pengawas TK/SD Wilayah IV Kec. Lalabata (Ramli Machmud,S.Pd ), Ketua Komite (Hariana,S.Sos), Kepsek (Burhanuddin Side,S.Pd) beserta guru, staf dan Orang Tua murid.


    Pengawas TK SD Wilayah IV Kecamatan Lalabata, Ramli Machmud menyampaikan bahwa, Rencana tatap muka ini menjadi agenda dan perhatian utama pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan Rencana Proses belajar mengajar dengan metode tatap muka/ offline yang akan dimulai pada bulan januari 2021 mendatang dengan meminta dukungan dari seluruh orang tua murid. Paparnya.


    Kepala sekolah Burhanuddin Side dalam kegiatan yang sama menyampaikan bahwa " Kegiatan belajar disekolah akan dijalankan sesuai Protokol kesehatan, setiap kelas dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan handsinitizer, siswa diwajibkan menggunakan masker, jaga jarak bangku dan rentan waktu belajar yang tidak seperti waktu normal termasuk pengelolaan kantin jajanan untuk murid. Jelasnya.


    Sementara pendapat salah satu perwakilan orang tua murid, Yusri Muhammad Yusuf, S.Pd., M.Pd menambahkan bahwa Orang tua sangat mendukung rencana kembalinya sekolah tatap muka, dengan melihat kondisi anak-anak yang selama 10 bulan ini tidak dibimbing langsung oleh gurunya, terkurung di rumah, jauh dr interaksi sosial sehingga sudah saatnya mereka kembali bersekolah tentunya dengan pengawasan yang ketat dan bersinergi antara guru dan orang tua. Pungkasnya. (Red). 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini