Gowa (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, -Tenaga penyuluh amat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri. Itu sebabnya tenaga penyuluh memiliki peranan yang besar untuk merealisasikan target pemerintah dalam rangka meningkatkan SDM petani dan penyuluh yang berorientasi pada peningkatan produktivitas.
“Kalau produktivitas pertanian tidak meningkat, tidak mungkin tujuan pembangunan pertanian akan tercapai. Kalau petani tidak pintar, artinya tujuan pembangunan pertanian tidak tercapai. Penyuluh harus menjadi penembak jitu, senjata kita alsintan. Peluru kita pupuk, benih dan lainnya. Penyuluh yang jitu harus mampu membidik bagaimana caranya meningkatkan produktivitas,” ungkap Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP beberapa waktu lalu.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan Sertifikasi Kompetensi bagi Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian Angkatan I dan II, diikuti sebanyak 62 orang peserta yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan selama 2 hari efektif 7 s/d 8 November 2020.
Lead asesor, Prihono mengungkapkan bahwa sertifikasi ini hukumnya wajib. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meyakinkan kelompok tani saat kita dilapangan. Baik secara verbal, lisan, hingga prilaku. Karena dengan itu unjuk kerja/kompetensi kita lebih diakui. "Tunjukkan diri kalian kalau penyuluh itu berkompeten !",ungkapnya.
Dalam arahannya saat membuka kegiatan sertifikasi kompetensi ini, Kepala BBPP Batangkaluku Sabir, mengimbau untuk tetap terus mengikuti protokol kesehatan selama mengikuti sertifikasi kompetensi ini, Sertifikasi kompetensi ini ditujukan kepada THL-TBPP dari lulusan SMK pertanian dan SLTA sederajat non pertanian, maupun pendidikan Diploma II dan III hingga sarjana S1 yang tidak linier rumpun pertanian.
“Kitapun tahu bahwa ilmu peserta disini sudah sangat luar biasa dan telah berpengalaman di lapangan, tapi ini juga menjadi syarat yang wajib dipenuhi untuk menjadi ASN-P3K”, ungkapnya.
Beliau juga berpesan agar peserta memanfaatkan kegiatan assesmen ini dengan maksimal dan lebih penting lagi yang harus disiapkan yaitu mental. Asesor ini tugasnya untuk mengeksplore kemampuan peserta, bukan untuk mengagalkan. Nantinya mutu dan profesionalisme kita sebagai pelaksana diakui.
Sarialang, salah satu peserta asal kabupaten Bone mengatakan sangat senang bisa mengikuti sertifikasi ini, dengan ini bisa membuktikan bahwa beliau adalah penyuluh yang kompeten.
"Mengikuti sertifikasi ini begitu sangat menegangkan, dikarenakan pertama kalinya mengikuti kegiatan seperti ini, namun semoga kami semua bisa lulus mengingat semua berkas-berkas yang diperlukan kami sudah siapkan dengan baik, begitupun mental serta kesiapan dalam menjawab setiap pertanyaan dari penguji atau asesor nantinya", katanya.
Seluruh peserta angkatan I dan II yang mengikuti sertifikasi kompetensi ini dipastikan berbadan sehat dan memiliki surat keterangan bebas COVID-19. Kegiatan inipun dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Setiap peserta dilakukan pengecekan suhu tubuh secara rutin, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menggunakan masker selama berada di lingkup BBPP Batangkaluku. (Medsos BBPP-BK).