Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siraj menyoroti fenomena dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini. Ia menilai ada indikasi mengarah disintegrasi bangsa.
Menurut Ketua Umum PB NU itu, sejatinya umat Islam berkewajiban memelihara keutuhan NKRI dari segala pengkhianatan, termasuk provokasi oleh siapa pun dengan alasan apa pun.
"Islam tidak membenarkan praktik politik yang diwarnai oleh intrik, fitnah, dan adu domba untuk mencapai suatu tujuan politik. Apalagi, dengan membawa dan memanipulasi agama, mengatasnamakan agama, dan atau menggunakan simbol-simbol agama," ujar Said.
Said juga menegaskan bahwa sikap merasa hanya pendapatnya sendiri yang benar dan cenderung menyalahkan pendapat lain bertentangan dengan prinsip toleransi (al-tasamuh)
Atas kondisi tersebut, Aqil Said menegaskan LPOI mendesak negara melalui aparatnya menjaga persatuan dan kesatuan. Said juga menekankan bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk
"Melakukan penyadaran terhadap elemen-elemen yang beberapa waktu terakhir ini cenderung melakukan aksi kekerasan dan provokasi yang dapat menambah permasalahan di Indonesia di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Said melakui LPOI juga mendesak agar menyetop aksi-aksi demonstrasi.
"Meminta agar aksi-aksi demonstrasi tidak dilakukan pada saat-saat sekarang," ujarnya menegaskan.
LPOI juga mendorong agar ulama menjadi garda terdepan yang anti hoaks dan ujaran kebencian. (*)
Sumber : Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI)
Telp: (021) 29924552