IPB Dorong Milenial Terjun di Pertanian Dengan Manfaatkan Teknologi Sektor Pertanian
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    IPB Dorong Milenial Terjun di Pertanian Dengan Manfaatkan Teknologi Sektor Pertanian

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 04 Desember 2020, Desember 04, 2020 WIB Last Updated 2020-12-05T02:43:21Z
    masukkan script iklan disini



    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Sektor pertanian harus mulai diperkenalkan dan diangkat ke level generasi yang lebih muda atau milenial. Dekan Departemen Teknik Mesin, Biosistem & Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB) Kudang Boro mengungkapkan bahwa saat ini IPB sedang berusaha untuk memanfaatkan teknologi ke dalam sektor pertanian.


    "Kami melakukan beberapa penelitian untuk dapat memaksimalkan hal tersebut. Seperti yang kita ketahui, para aktor di bidang pertanian masih banyak yang menggunakan teknologi konvensional untuk menjalankan aktivitas mereka dalam bertani," ujar Kudang saat webinar di Jakarta, Kamis (3/12/2020).


    IPB pun berusaha untuk memanusiakan manusia dengan menciptakan teknologi yang dapat digunakan dengan mudah, sederhana dan bersifat transparan. General Partner & CTO at Exfinity Venture Partners Chinnu Senthilkumar menambahkan, ada 3 poin utama yang menjadi pertimbangan investors dalam agritek.


    Pertama ialah usia tenaga kerja. Rata-rata usia tenaga kerja di sektor pertanian adalah 45 tahun. "Inilah yang menjadi masalah, bagaimana generasi mereka dapat beradaptasi terhadap teknologi? Salah satu cara adalah dengan menarik generasi muda untuk turun ke bidang pertanian," sebut dia.


    Kedua, optimalisasi rantai makanan. Dengan adanya vitual shopping, dapat memaksimalkan pasokan ke berbagai daerah. Hal ini menjadi keuntungan bagi Indonesia yang memiliki pasokan makanan dan pasar yang besar.


    Ketiga adalah sustainability. "Bagaimana cara mereka mengoptimalisasi penggunaan pupuk? efisiensi penggunaan bibit dan lahan? Ini merupakan sebuah isu yang harus dapat diselesaikan secara efektif agar dapat mencapai hasil yang maksimal," kata Chinnu. (Al-AZ).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini