Papua Barat, Kabartujuhsatu.news, -Secara umum, Islam telah mengatur dan mendesain peraturan peraturan dalam upaya membina rumah tangga bahagia yang harmonis yang diridhai Allah SWT.
Dengan petunjuk agama manusia akan mampu mengendalikan angka perceraian. Mengingat, tingkat perceraian masih cukup tinggi di kalangan masyarakat.
Setiap rumah tangga itu harus memiliki pemimpin atau pengemudi. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi diri sendiri dan orang lain untuk mengambil tindakan positif dalam hidup. Sebagai kepala keluarga, tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin bagi istri anak-anak. Namun, tanggung jawab yang sulit ini tentu tetap harus dijalankan meski tidak mendapatkan imbalan materil, karena menjadi kepala keluarga merupakan tugas yang diamanatkan oleh Sang Pencipta bagi kaum adam untuk dapat memberikan pengaruh dalam memimpin anggota keluarga. Pemimpin inilah yang mengendalikan rumah tangga.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW telah menyampaikan bahwa kaum laki-laki adalah pemimpinnya. Selain itu, prinsip ini juga dijelaskan di Qur'an Surah an-Nisa ayat 34.
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)..."
Konsekuensi tampilnya laki-laki sebagai pemimpin atau kepala rumah tangga adalah pemimpin harus mempergauli istrinya dengan cara yang baik. Menggauli di sini berarti perilaku keseharian. Para ahli tafsir berpendapat, cara yang baik ini adalah termasuk dengan melembutkan perkataan dan melakukan perbuatan yang baik.
Selain itu, pemimpin juga harus mengetahui karakteristik dan sifat-sifat dari perempuan. ''Tidak hanya itu, suami juga harus membina, mengarahkan, dan mendidik anak serta istrinya untuk belajar ilmu agama.
Dari sisi perempuan, seorang istri diwajibkan untuk menuruti dan menaati suaminya. Selain itu, seorang istri juga mesti bisa menjaga kehormatan suami dan mengelola harta suaminya dengan baik
Dalam Qur'an Surah Saba ayat 37, Allah berfirman, "Dan bukanlah hartamu dan anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami, melainkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah yang yang memperoleh balasan yang berlipat ganda dan mereka akan berada di surga dengan penuh rasa aman dan nikmat.''
Terlihat dengan sangat transparan bahwa Rumah Tangga yang bahagia didasari dengan Iman dan Amal Sholeh. Seorang suami yang mampu mengarahkan Anak dan Istrinya untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Senantiasa bersabar menghadapi ujian dan bersyukur atas segala nikmat yang diterima. (Red).