WKP : Kalah Dalam Hasil Survey, Rusman Pusing dan Diduga Akan Mainkan Money Politic
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    WKP : Kalah Dalam Hasil Survey, Rusman Pusing dan Diduga Akan Mainkan Money Politic

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 03 Desember 2020, Desember 03, 2020 WIB Last Updated 2020-12-04T13:22:06Z
    masukkan script iklan disini


    Jubir Paslon RAPI Wahidin Kusuma Putra (Foto Istimewa).


    Muna (Sultra), Kabartujuhsatu.news, -Tidak Berprestasi dan Kalah Dalam Hasil Survey, Jubir Paslon RaPi Wahidin Kusuma Putra (WKP) menyebut Rusman Emba sudah pusing dan diduga akan memainkan pola money politik.


    "Petahana mestinya menjual prestasi, bukan membeli suara rakyat. Petahana yang menggunakan metode beli suara atau money politic untuk memenangkan Pilkada membuktikan bahwa dia tak punya prestasi, tak punya kepercayaan diri untuk memenangkan hati rakyat" kata WKP. jumat (4/11/2020). 


    Wahidin Kusuma Putra menduga bahwa untuk bisa memenangkan Pilkada Muna, Calon Petahana Rusman Emba akan melakukan money politic dalam skala yang besar. Hal ini menurutnya akan dilakukan petahana karena selama memimpin Muna tidak memiliki prestasi yang bisa dijual ke masyarakat.


    "Track Record kepemimpinan Rusman selama periode pertama sangat buruk. Janji politik saat kampanye di tahun 2015 lalu juga hampir tidak ada yang dipenuhi. Janji politiknya kepada rakyat yang tertuang dalam RPJMD dikhianati dengan melakukan perubahan RPJMD," lanjutnya.


    Ia menyebut situasi ini otomatis melukai hati rakyat serta menghilangkan  kepercayaan diri Rusman untuk bisa merebut kembali hati rakyat. Pola - pola intervensi dan intimidasi dengan memanfaatkan program PKH dan Bedah Rumah yang terindikasi dilakukan secara masif oleh perangkat pemerintah juga hasilnya tidak maksimal dalam rangka mendongkrak dukungan suara terhadap Rusman.


    "Maka pilihan terakhir, kemungkinan Rusman akan melakukan Money Politic atau beli suara" jelasnya.


    Dua Lembaga Survey resmi mengumumkan bahwa paslon Rajiun - La Pili yang akan memenangkan Pilkada Muna 2020. Lembaga Survey Barometer Suara Indonesia (BSI) menempatkan elektabilitas Pasangan Rajiun - La Pili sebesar 42,50%, Rusman Bahrun 36,36%, serta swing voters 21,14%. Sementara Lembaga Fixpoll menempatkan elektabilitas pasangan Rajiun - La Pili 46,9%, Rusman - Bahrun 37,4% dan Swing Voters 15,7%.


    "RaPi sudah menang menurut dua lembaga survey itu. Antara BSI dan Fixpoll hasilnya tidak berbeda jauh. Ini juga hasil Survey dengan data paling baru yang diambil di akhir november. Jelas lebih akurat dan lebih realistis dibanding survey THI yang mengambil data di bulan oktober yang juga diduga pesanan Rusman," terangnya.


    Menurut Wahidin hasil ini jelas membuat Rusman stress. Cara terakhir yang mungkin saja mereka lakukan adalah membeli suara dan mendesain konflik.


    "Namun kami sudah membaca ini sejak jauh hari dan sudah ada persiapan untuk mengantisipasi pola - pola tersebut. Kami akan terus mengawal agar masyarakat memilih sesuai dengan hati nuraninya, dimana dalam hati kecil masyarakat Muna saat ini sangat menginginkan untuk ganti rasa," paparnya.


    Ditanya apakah Paslon RaPi juga akan melakukan Money Politic, Jubir Paslon RaPi menjelaskan bahwa langkah yang akan dilakukan RaPi di menit akhir pertarungan Pilkada hanyalah menjaga dan mengawal suara kemenangan RaPi.


    "Paslon RaPi sesungguhnya sejak oktober sudah meraih dukungan terbanyak. Kami sudah perintahkan tim untuk melakukan pendataan door to door, hasilnya paslon RaPi mendapatkan dukungan terbanyak. 


    "Kami sangat tahu mana masyarakat pemilih RaPi, pemilih Rusman juga masyarakat yang masih belum menentukan pilihan. Keluarnya hasil survey dari dua lembaga Survey semakin menyempurnakan keyakinan akan kemenangan RaPi. 


    Jadi saat ini, kami perintahkan Tim untuk menjaga dan mengawal suara - suara kemenangan itu. Kalau Rusman mau beli suara akan kami antisipasi dengan Satgas. 


    Pak Rajiun sejak di Pilkada Muna Barat tidak suka melakukan money politik. 


    "Pak Rajiun sejak di Pilkada Muna Barat tidak suka melakukan money politic, karena memakai money politik akan melahirkan pemimpin yang korup. 


    "Kami berharap jangan terpengaruh dengan uang dari paslon, pilihlah paslon RaPi, saya yakin sesuai dengan hati nuraninya dan Insyah Allah RAPi pemimpin yang akan berjuang untuk pembangunan Muna yang lebih  baik tutupnya. (AM) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini