Takalar (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, -Salah satu penggerak sektor pertanian di pedesaan adalah kaum perempuan yang lazim disebut Wanita Tani. Saat ini, tenaga kerja di bidang pertanian khususnya buruh tanam padi didominasi oleh kaum perempuan.
Seperti yang terjadi di Lingkungan Solonga, Kelurahan Panrannuangku, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar yang merupakan salah satu daerah sentra pertanian, khususnya tanaman padi. Kamis (17/12/2020).
Peningkatan peran dan keterlibatan wanita dalam kegiatan produktif tertentu merupakan upaya peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber daya lokal serta meningkatkan status dan keamanan ekonomi mereka.
Keterlibatan kaum wanita dalam kegiatan produktif pertanian memungkinkan mereka untuk meningkatkan kekuatan perannya sebagai anggota keluarga dalam arti kekuatan nilai input yang disumbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini disebabkan karena kaum wanita yang turut serta dalam kegiatan produktif ternyata memberikan sumbangan yang dapat diukur dalam bentuk peningkatan pendapatan keluarga.
Selain itu mereka juga mampu mengontrol aset produksi.
Pendemi Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di dunia termasuk Indonesia membawa berbagai dampak khususnya pada ketersediaan pangan yang merupakan kebutuhan pokok manusia.
Untuk itu perlu upaya keras untuk meningkatkan produksi di tengah mewabahnya pendemi saat ini.
Beberapa hal yang terus menjadi perhatian dalam meningkatkan produksi adalah meningkatkan produktivitas melalui berbagai teknologi baru, mulai dari penyediaan benih, pengolahan lahan hingga pasca panen.
Upaya lainnya adalah menambah luas tanam dan luas panen melalui peningkatan Indeks pertanaman padi.
Ketersediaan pangan,khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu ada di tengah mewabahnya covid 19.
Sesuai instruksi dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diberbagai kesempatan meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan gerakan percepatan tanam Padi Serentak.
"Kepada seluruh Insan Pertanian harus tetap produktif dan terus bergerak ditengah pendemi Covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun," kata Syahrul Yasin Limpo.
Terkait dengan instruksi Menteri Pertanian, Kepala BPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
Keterlibatan kaum perempuan secara aktif di sektor pertanian adalah salah bukti nyata bahwa pertanian terus berjalan sekalipun penyebaran Covid-19 terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian. (Jamaluddin Al Afgani).