Ponorogo, Kabartujuhsatu.news,- Adanya Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Ponorogo, Jatim yang dimulai 23 Januari 2021 ternyata menjadi beban tersendiri bagi masyarakat terutama menengah kebawah. Bahkan himpitan ekonomi semakin menjadi karena ruang gerak untuk mencari nafkah dibatasi.
Bahkan suara jeritan masyarakat mengenai ekonominya yang goyah, sulit dan memprihatinkan menjadi bahan obrolan dan diskusi dimana-mana. "Dalam kondisi semacam ini solidaritas, kebersamaan dan kekompakan sangat dibutuhkan untuk melalui ujian ini. Semua orang dituntut untuk mau berkorban dengan bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dan saling membantu untuk meringankan beban sesama," papar Sayid Asfari selaku Ketua Forum Desa Sukosari (FDS) Kecamatan Babadan, Ponorogo, Kamis (28/1/2021).
Melihat situasi tersebut, FDS mengajak untuk saling menguatkan dan membantu masyarakat yang sedang dalam kesulitan. "Mari bersama kami menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari pencaci maki," terang Sayid.
Salah satu upaya FDS membantu masyarakat Desa Sukosari melalui bakti sosial peduli sesama. Dalam kegiatan tersebut FDS bisa membagikan 53 paket sembako bagi warga Desa Sukosari yang sangat membutuhkan. "Alhamdulillah hari ini FDS memberikan 53 paket sembako kepada masyarakat desa Sukosari yang terdampak paling parah dari Wabah ini," ungkapnya.
Dia juga berharap pembagian sembako tersebut bisa menjadi solusi jangka pendek. "Kami berharap agar ini menjadi bagian penguatan dan solusi jangka pendek dalam kondisi serba sulit ini," paparnya.
Selanjutnya pihaknya juga berharap kepada semua pihak untuk selalu membantu meringankan beban sesama di tengah Pandemi Covid-19. "Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki kelebihan dan kelonggaran rizki mohon kiranya berkenan berbagi dengan saudara, tetangga dan masyarakat yang membutuhkan agar kita semua bisa melalui ujian ini dengan selamat," harapnya. (Muh Nurcholis)
