Cilegon, Kabartujuhsatu.news, – Karantina Pertanian Cilegon menyertifikasi benih jagung sebanyak sebanyak 52.380 ton senilai Rp4,1 miliar asal Pasuruan, Jawa Timur tujuan Bandar Lampung.
Dalam pemeriksaan kesehatan, Pejabat Analis Karantina Tumbuhan melakukan pengamatan dengan metode uji washing test atau pencucian dengan target adalah Gibberella zeae.
“Awalnya kami melakukan pengamatan langsung secara morfologi, namun karena pada benih tersebut tidak nampak gejala, maka kami lakukan pencucian (washing test). Kemudian endapan hasil pencucian diamati dibawah mikroskop kompon untuk diidentifikasi. Ternyata setelah kami melakukan pengamatan memang tidak ditemukan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK) target, benih jagung sehat dan dapat diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12),” ujar Anis Mutirani Analis Karantina Tumbuhan melalui siaran tertulis, Rabu (20/1/2021).
Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dwi menegasakan bahwa pengawasan maupupun pengujian laboratorium terhadap lalulintas media pembawa terutama benih dan bibit tumbuhan harus dilakukan secara cermat, cepat dan akurat (CCA).
“Karena pada kategori benih dan bibit resiko penyebaran OPT/ OPTK sangat tinggi,” jelas Arum.(Syarif).