Kabartujuhsatu.news, - Petani jagung pasti sudah tidak asing dengan penyakit gosong bengkak yang dapat membuat penampilan biji jagung membengkak, berubah warna menjadi abu-abu kehitaman, dan mengering. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ustilago maydis yang dapat membuat biji jagung menjadi bengkak dan mengeluarkan kelenjar.
Jamur Ustilago maydis mudah berkembang biak pada musim kering dan suhu udara sekitar 26—34°C. Periode inkubasi dari infeksi hingga timbul gall atau pembengkakan sekitar beberapa minggu. Penyakit ini dapat menyebabkan petani mengalami kehilangan hasil (panen) hingga 10 persen.
Penyebab lain yang tidak disadari adalah penggunaan pupuk N dan pupuk kandang yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan tingkat risiko tanaman terserang penyakit menjadi tinggi.
Tanaman yang sudah terinfeksi jamur akan mengalami gejala awal seperti pembengkakan yang dibungkus dengan jaringan berwarna putih kehijauan hingga putih perak mengilap. Di dalam pembengkakan akan terlihat bagian yang berwarna gelap. Bagian tersebut akan berubah menjadi tepung spora berwarna cokelat hingga hitam.
Pembengkakan penyakit ini bisa terjadi di seluruh bagian tanaman. Namun, pembengkakan yang terjadi di bagian tongkol bisa tumbuh hingga mencapai diameter 15 cm, sedangkan pembengkakan yang terjadi di daun hanya sekitar 0,6—1,2 cm.
Jika bunga jantan yang terkena infeksi penyakit, bisa dipastikan semua tongkol tanaman ikut terinfeksi oleh penyakit gosong.
Penyakit ini bisa dikendalikan dengan beberapa cara, seperti menggunakan varietas yang tahan terhadap jamur Ustilago maydis, melakukan rotasi tanaman yang bukan inang jamur agar siklus hidup jamur bisa terputus, dan mengaplikasikan fungisida dengan dosis sesuai anjuran apabila penyakit sudah tidak bisa dikendalikan.
Jarak tanam antarpohon jangan terlalu rapat untuk menghindari tingkat kelembapan yang tinggi. Biasanya, setelah tanaman tumbuh subur, tingkat kerapatan antarpohon semakin mengecil sehingga tingkat kelembapan meninggi. Kondisi tersebut dapat memicu serangan penyakit jamur hitam.
Tanaman yang sudah terinfeksi harus segera dibakar dan jangan diberikan ke ternak. Hal ini agar jamur tersebut tidak keluar bersama kotoran ternak sehingga pupuk kandang yang dihasilkan terbebas dari jamur penyakit. (Al-AZ).