Mamuju (Sulbar), Kabartujuhsatu.news, - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta persoalan pangan pascabencana di Provinsi Sulawesi Barat dapat diselesaikan dalam sebulan untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat.
“Pekan ini saya sudah dapat laporannya, kalau tidak tolong beritahu ke saya,” ucap Mentan Syahrul kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar di posko tanggap darurat penanganan bencana alam Sulbar di Kabupaten Mamuju, Sabtu. (23/1).
Syahrul menyatakan dirinya telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk mengecek dan memetakan secara keseluruhan, apa yang menjadi persoalan pangan di daerah bencana khususnya Kabupaten Mamuju dan Majene.
“Dalam waktu satu bulan harus ada hasilnya, kalau harus restocking, kita lakukan,” tegas Syahrul.
Syahrul menegaskan dalam waktu 100 hari kedepan, tidak ada lagi persoalan pangan di daerah tersebut. Kata dia, presiden Joko Widodo telah berpesan jika negara harus ada ditengah rakyatnya yang sedang kesulitan.
Syahrul mengingatkan selalu ada hikmah dalam setiap bencana. Masyarakat Sulbar sangat kuat dan bisa berjuang serta bekerja dari tenda-tenda pengungsian.
“Saat seperti ini, kepala desa juga harus hadir dan bekerja untuk rakyat,” ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempabumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.
Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat, HM Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.
Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Barat mencatat jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 91 jiwa, 320 jiwa dengan luka sangat berat yang saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit, 426 jiwa luka berat, 240 jiwa luka sedang dan 2.703 jiwa luka ringan. (Al-AZ).