Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, ISPI dan KBIM Minta Menteri BUMN Copot Dirut Angkasa Pura II
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, ISPI dan KBIM Minta Menteri BUMN Copot Dirut Angkasa Pura II

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 09 Januari 2021, Januari 09, 2021 WIB Last Updated 2021-01-10T03:24:49Z
    masukkan script iklan disini


    JAKARTA,- Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 jurusan Jakarta-Pontianak hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu (09/04). Pesawat jenis Boeing 737 tersebut, hilang kontak 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

    Seperti diketahui Pesawat Sriwijaya Air tersebut membawa sebanyak 50 orang penumpang beserta 12 kru. Dari 50 penumpang tersebut, perinciannya terdiri dari 43 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. 

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama, Indonesian Of Social Political Institute (ISPI), Deni Iskandar mengatakan turut berduka secara mendalam kepada semua pihak keluarga korban dan meminta agar pemerintah segera mengevaluasi semua stakholder terkait. 

    "Kami turut berduka secara mendalam atas musibah, hilangnya pesawat Sriwijaya Air. Kepada semua keluarga korban, semoga diberikan kekuatan dan kesabaran." kata Deni, Sabtu (09/01)

    Adapun stakholder yang harus di evaluasi itu menurut Mantan Ketua HMI Cabang Ciputat Periode 2019-2020 yakni, Perusahaan Maskapai Sriwijaya Grup, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Perseroan) dan Menteri Perhubungan, Budi Karya.

    "Kami meminta agar pemerintah segera mengevaluasi perusahaan maskapai Sriwijaya Grup. Karena memang perusahaan penerbangan ini mempunyai track yang kurang bagus dan selalu bermasalah. Bahkan tahun 2019 perusahaan ini juga bermasalah dengan maskapai Garuda Indonesia," katanya.

    Tidak hanya itu, Deni juga meminta agar,   Menteri BUMN, Erick Thohir segera mencopot Dirut PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin karena dianggap lalai dalam melakukan pengawasan kebijakan soal penerbangan. 

    "Dibalik hilangnya pesawat Sriwijaya Air ini, tidak sepenuhnya karena soal musibah semata. Ini juga merupakan kelalaian dari pada PT Angkasa Pura II. Karena bagaimana pun Sriwijaya Air penerbangannya sempat tertunda. Ketika kejadiannya sudah begini, siapa yang harus bertanggung jawab,? Kami meminta agar Erick Thohir segera copot Dirut PT Angkasa Pura II," tegasnya. 

    Seperti diketahui, PT Angkasa Pura II merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa bandar udara di wilayah Indonesia Barat. 

    Terpisah, Koordinator Korps Bangun Indonesia Mandiri (KBIM), Hendri Asfan di tempat terpisah juga menambahkan, hilangnya Pesawat Sriwiaya Air ini juga tidak bisa dilepaskan dari pada peran Kementerian Perhubungan. 

    "Budi Karya selaku Menteri Perhubungan harus juga memikul tanggung jawab atas musibah ini, korbannya tidak hanya orang dewasa, tapi juga ada ada bayi. Bagaimana aturan tentang itu? Menhub harus menjawab dan berikan tanggung jawab." tambahnya. 

    Ia meminta, semua stakholder yang terlibat dalam persoalan ini tidak lari apalagi cuci tangan. 

    "Kita berharap, jangan sampai, dalam tragedi kemanusiaan ini, ada pihak-pihak yang lepas tangan. Karena bagaimana pun, ini ada keterkaitan, antara Perusahaan maskapai Sriwijaya Group, PT Angkasa Pura II, serta Kementerian Perhubungan," pungkasnya.

    Informasi tambahan, dari 50 penumpang dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu tersebut. 
    Diketahui ada Mulyadi P Tamsir, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar HMI Periode 2015-2017, sebagai salah satu penumpang. Nama Mulyadi tercatat dalam manifes pesawat bersama istrinya, Makrufatul Yeti Srianingsih. 

    Sumber ; Deni Iskandar
    Editor    ; Rahmat Hidayat
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini