Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Selamat tinggal 2020, tahun yang penuh dengan fenomena alam dunia dan manusia Indonesia, kita telah berada pada waktu satu tahun yang hamper kehilangan akal manusia dan tak tahu arah manusia serta perubahan alam yang tak menentu.
2020 menyita ruang dan waktu manusia dunia untuk berfikir dan bertindak, 2020 memberikan pelajaran berarti untuk kita sebagai mahluk manusia, 2020 juga mengharapkan kita untuk menjadi manusia yang kuat dan 2020 juga penuh dengan peristiwa – peristiwa alam yang tak satupun menentukan arahnya.
Tak disadari datanglah waktunya 2021, tahun yang di harapkan manusia seluruh dunia agar menjadi tahun keberkahan, tahun keridhoan dan menjadi tahun solusi keselamatan kesehatan bagi seluruh umat manusia, supaya gerak gerik manusia menjadi lebih baik dan stabil sebagaimana kehidupan – kehidupan sebelumnya.
Siapakah bisa menjawab problem virus corona melanda dunia, siapakah menjawab covid berakhir di tahun 2020, dan siapakah bisa menjawab bahwa covid ini adalah konspirasi internasional serta siapakah bisa meramalkan bahwa covid 19 bisa ada dan tiada.
Orang yang berkeyakinan terhadap agama hanyalah menganggap bahwa ini adalah musibah yang datang dari cobaan Allah atau Tuhan semesta alam, orang – orang sebagian juga menganggap ini adalah konspirasi Negara lain dan orang – orang sebagian juga menganggap ini adalah bentuk rasionalisasi kehidupan bahwa ada kehidupanya dan ada virus yang bernama Corona.
Sehingga solusinya adalah ilmu pengetahuan menjawab seluruh perilaku dan gerakan akal dan fisik juga di tentukan oleh produk ilmu pengetahuan. Kurang lebih satu tahun di 2020, seluruh kehidupan manusia hamper di tentukan oleh ilmu pengetahuan, ilmu menjawab rasionalisasi pada masyarakat yang rasional.
*2020 Antara Kebiasaan, Keimanan dan Rasionalisasi*
Beturan narasi saat datangnya covid 19 di tahun 2020, para narasi kaum kebiasaan mencoba memberikan argumentasi bahwa corona ini virus biasa – biasa saja dibandingkan virus lain, sehingga mereka hanya mencoba menyesuaikan dan melihat fakta – fakta kematian di beberapa daerah karena covid, akhirnya kebiasaan tadi berubah mengikuti kebiasaan baru yang di gagas oleh kaum berilmu dan kaum beriman alias, hidup bersih, pake masker dan lain – lain.
Bagi para kaum beriman yang juga selalu terbiasa dengan tradisinya sebagai orang yang beriman, selalu bersama di masjid menjalankan ibadah bersama, selalu ke Gereja dan bagi agama Hindu Budhapun demikian selalu ke tempat ibadah, tetapi akhirnya dengan alasan rasionalisasi bahwa corona telah memwabah kemana – mana, maka ibadah di tempat ibadahpun serentak berhenti dan di lanjutkan di rumah masing – masing atau beribadah pun menjaga jarak, tak ada salam - salaman, menggunakan masker dan kurangi silaturrahmi langsung secara fisik.
Demikian para kaum rasional juga melihat dengan berbagai perspektif, diantaranya perspektif rasionalisasi menganggap corona adalah konspirasi internasional, sebagian menganggap strategi Negara Cina, sebagian juga menganggap ini bagian dari taktik para pengusaha dan sebagian juga ternyata berfikir bahwa ini fakta bahwa corona adalah benar virus yang memwabah.
Perdebatan kaum kebiasaan, keimanan dan rasional tak berhenti pada narasi dan tindakan, akan tetapi mereka di jawab dengan ilmu pengetahuan, walaupun produk ilmu pengetahuan itu penuh komersil, namun tak kemudian menghindar dari praktek komersil itu, tertapi Negara dan para pemilik modal hadir untuk menjawab dengan sejuta harapan.
Kehidupan manusia di 2020 mulai di tunjang dengan produk ilmu pengetahuan, walaupun produk tersebut tidak semuanya menjawab kebutuhan masyarakat secara utuh serta menstabilkan kehidupan baru secara baik dan berkelanjutan.
Disisi yang lain persoalan ekonomi, keagamaan, dan pembangunan yang lain terhambat, karena 2020 adalah masa transisisi corona memwabah, masa awal mula datangnya corona tanpa di undang, tetapi penulis mencoba mengkaji dari sisi lain, yakni dari sisi jawaban ilmu pengetahuan kepada kehidupan baru ketika masyarakat dilanda dengan virus yang memwabah ini.
Ilmu pengetahuan menyiapkan jutaan produk untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia dari virus covid 19, mulai penghindar covid 19, masker, baju anti covid, obat – obatan, semprotan anti covid, mobil anti covid serta sejumlah pra sarana mendukung pekerjaan saat kerja tanpa fisik alias online, maka ilmu pengetahuan menghadirkan komunikasi jarak jauh, meting zome dan serba pra sarana menunjang pekerjaan swasta maupun Negara.
Ibadah – ibadah kaum beriman pun di tunjang dengan sejumlah alat untuk membantu pra sarana beribadah, maka 2020 adalah percobaan dunia baru, percobaan era baru dan percobaan ilmu pengetahuan baru.
*Bagaimana Menjadi Manusia Indonesia 2021..?*
Ini bentuk baru dan kehidupan baru era ilmu pengetahuan, akhirnya ilmu pengetahuan menjawab bahwa 2021 adalah satu resolusi untuk keselamatan bangsa dan Negara, keselamatan masyarakat Indonesia dan sehat untuk Indonesia.
Ilmu pengetahuan menemukan vaksin, salah satu solusi menyelamatkan diri dari covid 19, temuan obat – obat anti covid mulai muncul, demi selamat dan sehat Indonesia, maka wajib kita menjaga hidup dalam kehidupan baru.
Kebiasaan – kebiasaan yang tak menjaga kebersihan, segera kita beralih untuk menjaga kebersihan mulai dari diri kita hingga lingkungan kita, sebagaimana dianjurkan dalam agama kita. Kita harus terbiasa dengan era baru teknologi, jangan menganggap bahwa teknologi bukan bagian dari kehidupan kita, itu salah besar, ayo kita pekah terhadap pra sarana yang bersifat teknologi, ibarat kata dari media cetak beralih menjadi media online yang lebih cepat dan terupdate.
2021 adalah jawaban bahwa kita telah melewati transisi covid 19 di tahun 2020, kita jadikan pelajaran 2020 sebagai tonggak awal kita bangkit 2021.
Kita jadikan 2021 adalah resolusi kehidupan dari biasa – biasa saja menjadi luar biasa, 2021 kita bangkit dari berbisnis model offline kita tranformasi menjadi online, kita terpuruk secara ekonomi di 2020, maka kita kembalikan keterpurukan menjadi kebangkitan, pesimistis 2020 menjadi optimistis 2021.
Ingat Indonesia bangsa besar, jadilah pundi – pundi kemandirian ekonomi, 2020 di PHK, maka 2021 harus menjadi pelopor ekonomi sendiri, 2020 di pecat dari perkantoran, ayo 2021 hadir sebagai pembuka perkantoran baru untuk lapangan kerja baru.
Dimana letak kebangkitan kita, Ilmu pengetahuan sudah menyiapkan sarananya, tinggal kita menjalaninya, dulu capek – capek jual kue berjalan kaki, sekarang jual kue tinggal tindis tombol hanphone.
Yakin dan percaya era baru ini, kita akan bangkit bersama, maju bersama dan demi cita – cita bangsa Indonesia lebih baik.
PENULIS: Muliansyah A. Ways, Pelaku Usaha, Pembina Pasifik Resources dan Mahasiswa Doktor Politik UNAS.