Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Jatuhnya pesawat boeing 737-500 sriwijaya air rute jakarta-pontianak yang mengangkut 62 awak dengan nomor penerbangan SJ-182 diperairan kepulauan seribu pasca take off 4 menit pada pukul 14.40 wib dari bandara soekarno hatta hari sabtu 09/01 kemarin telah menjadi tragedi di awal tahun 2021.
Ucapan turut berduka cita mengalir dari seluruh penjuru Negeri kepada semua korban pesawat naas serta keluarga besar korban SJ-182 tersebut. Kejadian ini juga menjadi atensi IMO-Indonesia yang secara nasional juga turut mengucapkan duka cita serta mendoakan agar kiranya seluruh korban sriwijaya air SJ-182 mendapat tempat disisi Nya.
Tentunya, sebagai negara kepulauan Indonesia sangat membutuhkan moda transportasi udara, selain dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan, moda transportasi udara juga dinilai efektif sebagai sarana penunjang kegiatan perekonomian di berbagai sektor.
Tidak hanya itu, saat ini kecepatan moda transportasi udara juga tengah menjadi salah satu tulang punggung penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air, untuk itu IMO-Indonesia mendorong agar pemerintah dapat melakukan investigasi yang menyeluruh terkait insiden SJ-182, Ujar Yakub Ismail ketua umum IMO-Indonesia, minggu 10/01 malam di Jakarta.
Selanjutnya, dengan investigasi yang menyeluruh diharapkan Pemerintah tidak hanya mengungkap pihak-pihak yang dianggap salah atau lalai sehingga mengakibatkan terjadinya insiden SJ-182". Jelas Yakub
Namun, IMO-Indonesia berharap dengan insiden ini Pemerintah sebagai regulator juga mampu memperbaiki kekurangan yang ada sehingga betul-betul dapat menghadirkan industri transportasi udara sebagai moda transportasi yang aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Ungkapnya.
Adapun, IMO-Indonesia juga meminta agar Pemerintah dapat mengawasi dengan baik untuk kiranya dapat memastikan prihal asuransi yang menjadi kewajiban maskapai kepada seluruh korban sriwijaya air SJ-182.
IMO-Indonesia juga mengapresiasi Pemerintah serta semua pihak yang telah bereaksi cepat dan terlibat dalam evakuasi serta penanganan SJ-182 di kepulauan seribu yang sampai saat ini masih tengah berlangsung. Pungkasnya.