Yalimo (Papua), Kabartujuhsatu.news, -Jembatan kali Bion adalah akses utama urat nadi penghubung Kabupaten Yalimo ke Kabupaten Wamena, begitupun sebaiknya,"(24/02)
Melihat hal itu, Dandim 1702/JWY, Letkol Inf AB Situmeang, S.I.P., M.Tr(Han) bersama Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wamena , Zepnath Kambu ST,MT secara bersama-sama meninjau lokasi putusnya jembatan tersebut.
Dandim Letkol AB. Situmeang mengatakan, putusnya jembatan di Distrik Abenaho ini, Kodim 1702 membuat Posko tanggap bencana. Pos ini akan diperkuat 34 personil berikut 6 orang personil Kesehatan dan 1 ambulance.
Hal ini untuk mengantisipasi berupa mempercepat jalur evakuasi apabila ada masyarakat yang sakit atau ibu-ibu yang mau melahirkan. Kita menghadirkan rasa nyaman kepada masyarakat dalam menghadapi bencana ini. Posko ini akan beroprasional hingga jalur penghubung ini bisa dilalui.
Dalam kesempatan ini Kepala BPJN Wamena bapak Zepnath Kambu akan ambil beberapa langkah. Pertama membangun atau membuat jalan darurat, sehingga dapat digunakan masyarakat dan juga kendaraan roda dua dan empat untuk melintas.
Kedua, pihak PJN juga akan menyelematkan rangka jembatan yang saat ini dalam keadaan miring, tujuannya agar, rangka jembatan yang saat ini ada di lokasi bencana, dapat digunakan kembali.
Langkah ketiga Zepnath menjelaskan, kami akan melakukan normalisasi kali untuk membuat jalur air satu arah dan juga pemasangan Bronjong sepanjang 20 meter di dua arah berbeda untuk menahan derasnya air terutama disaat banjir.
Ke empat yaitu mengupayakan koordinasi dengan pemilik Ulayat wilayah Kampung Rikwalek dan Kampung Aluki yang bisa dijadikan jalur alternatif sementara. Kami bersama Dandim akan berkoordinasi dengan Pemda Yalimo untuk bertemu dengan Kepala Kampung & Pemilik Ulayat.
Sehingga ada akses alternatif yg bisa dilalui sementara pengerjaan akses utama dilakukan.
Untuk pekerjaan dilapangan, PJN Wamena telah menyiapkan 7 alat berat jenis Eksavator, ditambah 3 Eksavator dari Cipta Jaya. Yang mana alat-alat tersebut nantinya akan membuat jalan baru sebagai langka antisipasi untuk memperlancar transportasi," pungkas bapak Zepnath. (Kamaruddin).