Gerak Langkah Capai Tujuan Pembangunan Pertanian, DPKPH Kabupaten Soppeng Galakkan Pola Kemitraan Sistem Off Taker/Avalist
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Gerak Langkah Capai Tujuan Pembangunan Pertanian, DPKPH Kabupaten Soppeng Galakkan Pola Kemitraan Sistem Off Taker/Avalist

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 05 Februari 2021, Februari 05, 2021 WIB Last Updated 2021-02-05T13:40:55Z
    masukkan script iklan disini

    Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kab. Soppeng Ir. Andi Fajar (Kiri) bersama Anggota DPRD kabupaten Soppeng Andi Syamsul Rijal dari Komisi III (Foto Istimewa).

    Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - PT Super Tani Indonesia dalam lanjutan sosialisasi Program Pola Kemitraan KUR Budidaya Jagung Hybrida dengan sistem off taker/avalist di BPP Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng Kamis (4/2/2021).

    Kegiatan ini bertajuk "Sosialisasi Program KUR Budidaya Tanaman Jagung dengan pola Kemitraan off taker di Kab Soppeng tahun 2021"

    Ini merupakan program yang dikelola pemerintah dan dikawal melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Program ini dinilai sangat membantu masa depan usaha dan bertani petani, terutama pada penguatan ekspor. Program ini diharapkan petani sebagai akses utama dan fasilitas pengembangan usaha mereka.


    Sosialisasi yang dilaksanakan dikantor BPP Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yang dihadiri Kadis Pertanian Kab Soppeng Ir. Andi Fajar, M.Si bersama anggota DPRD Soppeng, Offtaker KPI, Pimpinan Bank BNI, Asuransi Jasindo, BPJS, Kabid Tanaman Pangan, Kord.POPT, Kepala BPP, Kord.Fungsional Dinas, KTNA, Gapoktan, para ketua Kelompok Tani Desa Calio dan Kel.Ujung.

    Andi Undru Mario, S. Sos. M.Si selaku Komisaris Utama PT Super Tani Indonesia dalam paparannya menyampaikan Hasil Evaluasi selama kurang lebih 4 bulan Semusim perusahaan telah membagikan sample demplot sebanyak 292 zak (7,3 Ton) ditambah 8,3 Ton untuk komoditi lainnya (Coklat, cengkeh, merica, bawang, durian, tambak, dll) pada musim tanam April - September 2020 Se-Sulselbar, Alhamdulillah hasil produksi pertanian para petani menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yang dilengkapi dokumentasi baik berbentuk Analisa Usaha Tani, foto dan video dari hasil pendampingan oleh teman-teman Penyuluh Pertanian.


    "Pola kemitraan ini sangat membantu petani karena melalui off taker, perbankan akan memberikan pinjaman sebanyak Rp10jt /petani per satu hektare lahannya sebagai biaya produksi tampa agunan.

    Kemudian ketika panen, petani tak perlu lagi risau dengan harga jual karena off taker akan mencarikan harga jual tertinggi.

    Persyaratannya hanya Foto Copy KTP saja." kata Andi Undru.

    Dikatakannya, "Saya ingin menegaskan kepada bapak/ibu petani bahwa selaku formulator pupuk super tani tekad kami hanya satu, Petani Harus Maju" Lanjut Andi Undru.


    Sosialisasi program KUR bagi petani oleh pihak Bank BNI dan PT. Super Tani (Foto Istimewa).

    Sementara itu Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kab. Soppeng Ir. Andi Fajar sangat mendukung program ini dan mengajak para petani untuk merubah pola pikir bertani supaya jangan selalu ketergantungan terhadap bantuan subsidi.

    Beliau juga sangat optimis bahwa program ini akan meningkatkan produksi jagung sampai 8 ton per hektar karena menggunakan benih kualitas terbaik serta pupuk super tani dan sarana lainnya yang mempunyai kualitas yang tak diragukan lagi.

    Langkah dan gerak ini sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian yang terus di sosialisasikan oleh dedi nursyamsi, Kepala BPPSDMP di beberapa kesempatan saat bertemu dengan penyuluh dan kelompok tani di daerah.

    Pimpinan BNI Cabang sebagai salah satu narasumber dalam sosialisasi ini menyampaikan bahwa ada tiga KUR yang disiapkan yakni KUR Ritel dengan alokasi pinjaman 50-500jt, KUR Mikro 10-50jt dan KUR Super mikro dengan nilai pinjaman maks Rp 10jt dengan suku bunga 6% pertahun. Petani hanya menyiapkan fotocoy KTP sebagai persyaratannya dan tidak perlu memakai agunan (jaminan). Bank akan memberikan kemudahan pelayanan kepada bapak/ibu petani.

    Dari pertemuan ini disepakati bahwa minggu kedua bulan Pebruari 2021 Program Pola Kemitraan KUR Budidaya Jagung Hybrida dengan sistem off taker akan direalisasikan, karena “KUR bisa menjadi stimulus untuk mendorong percepatan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air, serta desain usaha pertanian akan dikelompokkan dengan skema produksi hulu hingga hilir. Dengan pinjaman KUR, petani bisa membeli sarana produksi seperti pupuk atau keperluan olah tanam oleh petani/kelompok tani jagung di Kab. Soppeng.

    Sepertinya arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu mengatakan program KUR adalah salah satu upaya negara untuk menghadirkan kesejahteraan bagi para petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern.

    (Red/Al AzIz).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini