Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Ketua Umum Foreder Jokowi, Aidil Fitri meminta agar pemerintah dalam hal ini Badan Karantina Nasional (Barantan) Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Dubes Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT),, untuk segera membuka kran ekspor sarang burung walet. Dimana nantinya bisa terbuka seluas-luasnya demi pemasukan devisa negara di tengah Pademi Covid-19 saat ini.
"Saatnya pemerintah mengambil langkah tegas, jangan buang waktu dalam mengenjot ekspor nasional," kata Aidil Fitri dalam keterangan, Jumat (19/2/2021).
Menurut dia, meningkatnya permintaan ekspor sarang burung wallet akan sangat berkontribusi besar bagi roda perekonomian dalam negeri, ekonomi stabil yang sangat diharapkan oleh kita semua khususnya para stakeholders.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo telah berulang kali mengingatkan untuk lebih meningkatkan ekspor. Pemerintah dalam hal ini juga akan memperhatikan para pelaku eksportir nasional.
Yang jelas, kata Aidil, bila kran ekspor sarang burung walet dibuka sangat membantu bagi pertumbuhan ekonomi kita. Salah satu contoh berperan aktif meningkatkan pendapatan devisa pada negara kita.
"Termasuk juga membuka lebih banyak lapangan kerja, sehingga kita bisa bersaing di pasar global," ucap dia.
Pada suatu kesempatan Presiden Jokowi juga pernah mengatakan akan mempermudah akses ekspor untuk pelaku usaha UMKM. Artinya, kita sadar bahwa ekspor kita masih tertinggal jauh dari negara-negara lain, maka dari itu seluruh regulasi yang berkaitan dengan ekspor harus ada perbaikan.
Aidil mengakui, regulasi yang tumpang tindih, menghambat dan berbelit-belit masih menjadi masalah bagi kita semua khususnya regulasi di kementerian. Salah satu contoh adalah legalitas eksportir sarang burung walet.
"Dari sekian banyak permintaan sarang burung walet dari luar negeri, para pelaku eksportir sarang burung walet justru dibuat bingung oleh Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian, termasuk oleh Kedutaan Besar Repubik Indonesia ( KBRI ) untuk Negara RRT.
Bahkan, para pelaku usaha sarang burung walet yang sudah memenuhi persyaratan lengkap dan ikuti proses verifikasi serta validasi sesuai regulasi yang berlaku pun tidak ada kejelasannya. sampai sekarang," terangnya.
Padahal, kata Aidil, semua prosedur sudah dipatahi sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ) oleh para pelaku usaha eksportir sarang burung wallet, dengan ketidakjelasan ini pastinya sangag merugikan kita semua dimana pertumbuhan ekonomi serta pendapatan devisa Negara tidak berjalan.
Utamakan Ekspor untuk Meningkatkan Devisa
Presiden Jokowi di setiap kegiatan khususnya yang berkaitan dengan perekonomian kerap kali mengingatkan, bahwa ekspor harus lebih diutamakan. Hal ini menjadi dorongan bagi kita semua agar pelaksanaan ekspor sarang burung walet yang belum memiliki legalitas, agar segera mendapatkan legalitas yang resmi. Supaya pelaku usaha sarang burung walet bisa segera memenuhi permintaan ekspor dari negara RRT.
"Demi meningkatkan pertumbuhan pendapatan devisa negara melalui pajak ekspor, kami harap Dubes Negara Indonesia untuk RRT bisa berdiplomasi dalam sebuah perdagangan terutama dalam hal ekspor, pentingnya mempromosikan produk, beserta potensi yang ada di Indonesia. Utamanya lebih giat dalam urusan diplomasi perdagangan antar negara, khususnya ekspor sarang burung walet kenegara tersebut," pungkas Aidil.
Penulis: RB. Syafrudin Budiman, SIP