Kyai Khairul Fahmi Sang Hafidh Qur'an Ini Bergabung ke Partai UKM, Jadi Anggota Majelis Tinggi dan Sekretaris Dewan Pembina
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kyai Khairul Fahmi Sang Hafidh Qur'an Ini Bergabung ke Partai UKM, Jadi Anggota Majelis Tinggi dan Sekretaris Dewan Pembina

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 02 Februari 2021, Februari 02, 2021 WIB Last Updated 2021-02-02T11:13:42Z
    masukkan script iklan disini

    KH. Drs. Imam Addaruqutni, MA., seorang Hafidh Qur'an yang tokoh nasional dari Muhammadiyah (Foto Istimewa).

    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Partai Usaha Kecil Menengah (Partai UKM) sebagai partai politik berideologi dan berasaskan Pancasila, mengedepankan anggota, kader dan pengurus adalah orang-orang mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan sila pertama di Pancasila yang menjadi dasar negara.

    Setelah menempatkan KH. Drs. Imam Addaruqutni, MA., seorang Hafidh Qur'an yang tokoh nasional dari Muhammadiyah sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai UKM.

    Partai berlandaskan dan berbasis ekonomi kerakyatan ini juga menetapkan Kyai Khairul Fahmi Dasuki, seorang Hafidh Qur'an yang tokoh dan kyai muda dari kultur Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Anggota Majelis Tinggi dan Sekretaris Dewan Pembina DPP Partai UKM.

    Kyai Khairul sapaan akrabnya, adalah figur kelahiran Gandul, Cinere, Kota Depok, 37 tahun yg silam. Berjodoh dengan seorang wanita kelahiran Cakung Jakarta Timur yang bernama Siti Nurlaila Ali, dengan dikarunai 5 orang putra dan putri.

    Beliau menempuh Pendidikan Dasar di MI Hidayatul Afhfal Cinere, MTS dan MA di PP. Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang, salah satu Pesantren Tahfizh Qur'an besar di Indonesia. Ia juga melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Semasa di pesantren selain aktif di organisasi, dirinya fokus menghafalkan Al-Qur'an dan menimba ilmu agama. Pernah menjadi ketua OSIS saat dibangku MTS, pernah menjadi Sekjen saat di Madrasah Aliyah se-Kabupaten Jombang. Saat kuliah juga pernah memimpin Lembaga Tahfizh dan Ta'lim Al-Qur'an Masjid Fathullah UIN Syahid Jakarta.

    Kini disamping sebagai Pengasuh PP. Anwarul Qur'an Cinere, Kyai intelektual ini juga aktif sebagai pengurus organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat Nasional.

    Diantaranya sebagai Wakil Ketua Tanfiziyah MWCNU Cinere, Sekertaris Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Wilayah DKI Jakarta. Dirinya juga aktif sebagai Pengurus DPP Silaturrahim Haji Indonesia ( SAHI) sebagai Ketua kepemudaan.

    Bahkan, ia aktif sebagai Wakil Ketua Umum Forum Kyai Santi Nusantara (FKSN) yang terlibat aktif mendukung Jokowi - KH. Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu. Ia juga sampai saat ini masih diberikan kepercayaan sebagai Redaksi Ahli Majalah MQ Times Tebuireng Jombang Jatim.

    Aktivitas rutin-nya mengasuh beberapa kajian Islam di berbagai instansi pemerintahan, BUMN dan swasta. Mengisi khutbah, ceramah dan pengajian rutin di berbagai masjid di Jabodetabek baik di perumahan maupun perkantoran.

    Namun di tengah kesibukan kegiatan diluar baik yang rutin, maupun yang tidak tetap istiqamah setiap harinya menunggu setoran Tahfizh Al Qur'an para santri usia SMP dan SMA di pesantren nya juga setia mengasuh pengajian Al-Qur'an setiap ba'da subuh bersama para bapak ibu pensiunan dari berbagai latar belakang pekerjaan.

    Ketika ditanya kenapa tertarik bergabung ke Partai UKM? Ia menjawab, Partai UKM adalah Partai Nasionalis yang ber-ideologi Pancasila dan berbasis ekonomi kerakyatan yang memperjuangkan pelaku UMKM, Koperasi dan Pedagang Pasar. Partai UKM juga berjuang melawan korupsi dan bertekad melawan kemiskinan serta kebodohan.

    "Yang menjadi cita-cita Partai UKM meningkatkan kesejahteraan bersama adalah tujuan kita bersama dalam bernegara, beragama dan bermasyarakat. Saya berdiskusi dengan Gus Din / Syafrudin Budiman, SIP., Sekretaris Jenderal DPP Partai UKM, bahwa jangan sampai ada yang mempertentangkan Islam dan Pancasila, Agama dan Negara, karena hal itu sudah final tertuang dalam Pancasila," pungkas Kyai Fahmi. (red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini