Kendari (Sultra), Kabartujuhsatu.news, - Bertempat di Mako Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 725/Woroagi yang dipimpin Letda Inf Ghani Akbar mengikuti Pelatihan Search And Rescue (SAR) gabungan TNI-Polri. Kamis, (18/2/2021).
Hal tersebut diungkapkan oleh Pgs. Perwira Seksi (Pasi) Intel Yonif 725/Woroagi Letda Inf Fiqi Istiandara, S,Tr.(Han). Dalam rilis tertulisnya di Mako Yonif 725/Woroagi Rambu-rambu Jaya, Ranomeeto, Konawe Selatan. Jum’at, (19/2/2021).
“Guna meningkatkan sinergitas Antara TNI dan Polri khususnya di wilayah Sultra, Anggota Yonif 725/Woroagi juga turut serta andil dalam latihan SAR gabungan TNI-Polri yang dilaksanakan di Mako Dit Polairud Polda Sultra” ujar Fiqi.
“Disamping itu juga kegiatan ini merupakan salah satu sarana TNI-Polri yang berada di wilayah Sultra untuk meningkatkan kemampuan tanggap bencana yang sewaktu-waktu akan datang tanpa kita sadari, sehingga kedepannya kapanpun dibutuhkan semuanya dalam keadaan siap,” tambahnya.
Pada kegiatan latihan tersebut dibuka langsung oleh Kabag Bin Opsnal Dit Polairud Polda Sultra Kompol Muhadi Walam. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi SAR dan pengenalan alat senam oleh pemateri Instruktur TNI-AL Serda Mulyadi.
Menurut Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 725/Woroagi Mayor Inf Muhammad Amin, S.IP., kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk menghadapi bencana alam yang terjadi.
“Bencana alam baik itu gempa bumi, banjir dan lain sebagainya bisa saja terjadi kapanpun hingga menimbulkan banyak kerugian maupun korban jiwa yang dapat berlangsung berhari-hari. Kerja sama antar instansi khususnya TNI-Polri haruslah solid dan searah mulai dari mitigasi, penanganan saat bencana dan pasca bencana, untuk menjaga hal tersebut itulah mengapa harus kita laksanakan latihan bersama ini,” ujar Muhammad Amin.
Danyonif 725/Woroagi juga mengatakan sangat penting untuk menyamakan visi dan cara bertindak melalui latihan-latihan bersama ini guna meningkatkan kemampuan dan pemaduan pengetahuan tentang penggunaan alat-alat SAR.
“Kita semua harus memiliki satu wawasan dan kemampuan jika suatu saat dibutuhkan dalam menghadapi kondisi yang membutuhkan kemampuan SAR kedepannya. Semoga kerjasama yang sudah terbina ini bisa terus ditingkatkan utamanya dalam hal berbagi informasi teknologi dan kemampuan,” tutup Mayor Inf Muhammad Amin.
Pada latihan SAR kali ini meliputi materi SAR, LCR dan Scuba yang diantaranya :
SAR (evakuasi korban di air) :
1. Pengkondisian keadaan korban. Korban harus diam dan tidak menggapai penolong agar tidak sama sama tenggelam.
2. Menggunakan teknik dalam evakuasi korban.
3. Teknik melepaskan diri dari korban
4. Melaksanakan RJP dan Rescue Breathing apabila diperlukan.
LCR :
1. Teknik naik dan turun LCR tanpa dan dengan tabung oksigen
2. Teknik balik perahu
3. Teknik dayung perahu
Scuba :
1. Perakitan dan pemakaian alat scuba
2. Teknik menyelam dan penggunaan alat scuba.
(Red/Umar)