Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, Sebagai upaya untuk tidak melupakan sejarah leluhur yang saat ini dinikmati hasilnya, Kepala Desa Pesse Kecaman Donri-Donri Hi.Fatmawati hadirkan Kasi Penataan Desa, Kerja Sama Desa dan Pengembangan Desa Dinas PMD Kabupaten Soppeng, Andi Irwansyah untuk meresmikan Pondopo peninggalan sejarah leluhur, Kamis (11/2/2021).
Dikesempatan itu Kasi Penataan Desa, Kerja Sama Desa dan Pengembangan Desa Dinas PMD Soppeng, Andi Irwansyah bersama rombongan yang disaksikan Kades Pesse dan para tokoh masyarakat, babinsa di sambut dengan tarian Padduppa sebagai budaya masyarakat bugis dalam menyambut tamu atau pejabat.
Andi Irwansyah mewakili Kadis PMD Kabupaten Soppeng mengapresiasi kegiatan pembangunan Pondopo yang ada di desa pesse.
"Saya mewakili pak Kadis sangat mengapresiasi Budaya lokal khususnya pembangunan Pondopo ini dan ini merupakan asset yang wajib dilestarikan dan melestarikan budaya lokal suatu bentuk penghormatan kepada leluhur, paparnya.
Dia meminta generasi saat ini untuk memahami dan melestarikan budaya khususnya di lokal Soppeng.
Sementara itu Kades Pesse Fatmawati menuturkan bahwa Pondopo atau rumah zaman peninggalan sejarah para Raja Soppeng di zamannya yang konon ada kaitannya dengan burung Kakak Tua (sejarah lambang kabupaten Soppeng,red).
”Sejarah para Raja di Soppeng pada zamannya, ada kaitanya dengan burung Kakak Tua pada saat itu yang diketahui dari sejarah yang ada bahwa pada saat itu seekor burung Kakak Tua membawa padi dan melintas dipondopo dan jatuh yang kala itu di sebut Sayyangsari lalu padi tersebut yang dibawah oleh burung Kakak Tua diambil kemudian diberikan kepada masyarakat yang selanjutnya menjadi buah padi dan merupakan makanan pokok warga kabupaten Soppeng,” tutur Fatmawati Kades Pesse.
Dikatakannya, Pembagunan pondopo tempat sejarah tersebut yang menurut sejarah bahwa kala itu tiba-tiba ada satu pohon padi yang tumbuh dibatu di lokasi Pondopo ini dan padi tersebut tumbuh berbuah serta tumbuh subur tampah tersentuh air, beber Kades Pesse.
"Oleh sebab itu dimasa Pandemi ini kita harus tetap memiliki semangat melestarikan budaya leluhur jangan sampai hilang, katanya.
"Yang terpenting pelestarian budaya dan sejarah leluhur dengan tidak menghilangkan esensi kebudayaan yang ada, pungkasnya. (Red/AS).