Pangdam IV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka saat berkunjung ke rumah mantan Dandim Kolaka H.Muh.Amin (Foto Istimewa)
Kolaka (Sultra), Kabartujuhsatu.news, -Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, S.E., M.M, mengunjungi rumah mantan Komandan Kodim (Dandim) 1412 Kolaka periode 1971-1975, Letkol Purn. H. Muh Amin yang kini tinggal di rumah sangat sederhana di desa Towua Satu, kecamatan Wundulako, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (28/1/2021).
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Pangdam XIV Hasanuddin meluangkan waktu untuk bertatap muka dengan mantan Dandim 1412/Kolaka ke-3. Dengan suara sedikit keras karena memang kondisi pendengaran mantan Dandim Kolaka kurang peka, Panglima menanyakan kondisi kesehatannya serta aktivitas keseharian Letkol Purn Amin. Dengan kalimat yang terpatah-patah karena kebanggaan dan rasa syukur yang luar biasa dirasakannya karena dikunjungi pejabat militer tertinggi di Kodam IV Hasanuddin. Panglima juga memberikan bantuan berupa uang untuk menjaga kesehatan Letkol Purn Amin sebelum melanjutkan agenda kegiatan berikutnya di kabupaten Kolaka.
Letkol Purn. H. Muh Amin adalah pria kelahiran Anabanua, Sengkang pada tanggal 10 Desember 1943 lalu. Saat ini dirinya hidup bersama dengan Amrullah Amin -- anak bungsunya, setelah Sitti Nuryakin (Almarhum), isterinya meninggal dunia sekitar dua tahun silam. Sementara lima orang anak lainnya telah berkeluarga dan tinggal di daerah lain.
Berbekal gaji pensiun senilai Rp 3.698.000,- setiap bulannya, H. Muh Amin kini hidup sederhana di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang dinamis.
Walau nilai gaji pensiun tersebut masih berlebih setiap tahunnya karena sudah tak memiliki tanggungan anak lagi, namun pria yang terkenal jujur sejak dinas di militer itu tak ada niatannya untuk merenovasi rumahnya.
“Kebutuhan sehari-hari tercukupi, karena ada gaji pensiun dan lancar diterima,” kata Amrullah Amin, anak bungsu yang kini tinggal bersama Muh Amin.
Di mata anaknya, Muh Amin adalah sosok panutan yang sempurna, berpikir kritis, pendiam, tegas, disiplin dan pekerja keras.
“Dulu setelah pensiun, bapak mulai buka tambak ikan bandeng di sini. Sekitar 20 tahunan beliau kerja tambak. Sekarang sudah tidak kerja lagi, karena sudah agak susah jalan,” kata Amrullah Amin mengisahkan ayahnya.
Saat ditanya, kenapa beliau tidak mau merenovasi rumahnya, Muh Amin menolak, karena menurutnya, rumah yang dia tempat saat ini masih layak dihuni.
Sementara itu, Hj. Nadira (52) yang telah puluhan tahun hidup bertetangga dengan H. Muh Amin mengatakan bahwa, sosok mantan Dandim Kolaka itu merupakan pria yang baik dan bermasyarakat.
“Beliau tidak membeda-bedakan masyarakat. Semuanya merata-dan selalu aktif dalam setiap kegiatan. Beliau sudah dianggap orang tua atau dituakan di mata masyarakat,” kata H. Nadira. (*)