Tekan Hama Tikus, Petani Kabupaten Wajo Lakukan Gropyokan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Tekan Hama Tikus, Petani Kabupaten Wajo Lakukan Gropyokan

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 28 Februari 2021, Februari 28, 2021 WIB Last Updated 2021-02-28T08:04:49Z
    masukkan script iklan disini


    Petani di Wajo saat menggelar Gropyokan (Foto Istimewa).

    Wajo (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Dalam upaya menekan populasi hama tikus sawah, para petani, dan penyuluh pertanian, serta warga desa setempat melakukan perburuan dan pembasmian massal hewan pengerat ini. Jumat. 28/02/2021.


    Hama tikus sawah menjadi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menyerang batang padi sawah. Serangannya dapat berakibat kerusakan batang tanaman padi hingga mengakibatkan petani gagal panen.


    Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian bersama terhadap ketahanan pangan dan upaya menekan tingginya serangan hama tikus di Kabupaten Wajo khususnya di Desa Mario, Kecamatan Tanasitolo, Provinsi Sulawesi Selatan.


    Ini sesuai arahan Kadis. Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Wajo Muh. Ashar dan ditindak lanjuti oleh Koordinator BPP Tancung Andi Asrizal Idris, POPT dan PPL Se Kecamatan Tanasitolo agar secepatnya merespon dan melakukan gerdal hama tikus bersama dengan Kelompok tani se Kec. Tanasitolo.


    Andi Asrizal Idris, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tancung mengatakan Hama tikus merupakan salah satu hama utama tanaman padi, kehilangan hasil produksi akibat serangan hama tikus sangat tinggi.


    “Merespon laporan dari PPL dan petani di lapangan maka kami dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten wajo, segera melakukan tindakan untuk mengendalikan serangan hama tikus pada tanaman milik petani. Kegiatan gerakan pengendalian (Gerdal) tikus berupa gropyokan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian, Petugas POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan) dan seluruh anggota Kelompok Tani Mappasitujue 1.


    “Upaya untuk mengendalikan hama tikus telah banyak dilakukan petani, mulai dari cara fisik, hayati, sanitasi, kultur teknik, mekanik dan kimia ,”Terangnya.


    Kegiatan Gropyokan di sawah (foto istimewa)

    Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo seringkali menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.



    Penyuluh Pertanian Kec. Tanasitolo, Andi Hikmah mengatakan melalui upaya pengendalian ini diharapkan dapat mengurangi tingkat serangan hama tikus, sehingga tidak banyak merugikan petani.


    Menurutnya sebagai penyuluh pertanian akan terus mendampingi petani dan berupaya agar permasalahan yang dialami petani di lapangan bisa cepat teratasi sebagai mana arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengemukakan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian, namun sektor pertanian semakin kokoh lantaran kerja keras petani didampingi penyuluh.


    “Petani harus turun ke lapangan, penyuluh harus turun ke lapangan dan mendampingi petani. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bermasalah. Pangan tidak boleh bersoal. Untuk itu, kita harus tanam dan memastikan produksi tidak berhenti,” tegas Dedi.


    “Kami dari petani sangat mendukung kegiatan ini, bersama penyuluh dan dinas pertanian terus membantu kami mengupayakan pemberantasan hama tikus yang sedang melanda sawah kami saat ini, dan kami sangat berharap panen padi tahun ini bisa melimpah dibandingkan tahun yang lalu,” kata Muh. Nadjib petani Desa Mario. (Al Aziz / Yuli N)


    Sumber/editor : Resky Yulianti

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini