Makassar, Kabartujuhsatu.news, – Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK Sabtu (27/2/2021) dini hari.
Selain Nurdin Abdullah, lima orang lainnya terjaring termasuk staff Nurdin Abdullah, yang selama ini dianggap orang terdekat mantan Bupati Banteng dua periode itu.
Sehari sebelumnya NA akronim Nurdin Abdullah melantik 11 kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020. Dari hasil himpunan, lokasi tempat pelantikan 11 kepala daerah di Sulawesi Selatan menjadi saksi bisu datangnya sejumlah anggota Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) yang menjemput Nurdin Abdullah.
Sembilan anggota KPK menjemput NA pada subuh dinihari dan langsung membawanya ke bandara udara internasional Hasanuddin Maros-Makassar.
Sebelum ke bandara, tim KPK melakukan rapid antigen terhadap NA dan lima orang lainnya sebagai syarat penumpang pesawat. Dan pukul 07.00 Sabtu, NA dan rombongan KPK terbang ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda. Saat ini, NA telah tiba di Jakarta.
Sebelumnya informasi ini hanya simpang siur atas operasi NA di rumah jabatannya, jalan Jendral Sudirman. Kabar OTT terhadap gubernur NA beredar saat pesan berisi surat yang ditujukan kepada Kapolda Sulsel beredar luas melalui WA. Dalam surat tersebut, melaporkan kronologis OTT di rujab Gubernur.
Lengkap dengan jumlah personel KPK serta nomor Sprink Lidik.
Berikut isi surat yang beredar melalui WA tersebut.
Yth. Kapolda Sulsel
Mohon izin melaporkan
Pada Hari/tanggal : Sabtu, 27 Februari 2021
Pukul : 01.00 Wita
Tim KPK sebanyak 9 orang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.
Tim KPK telah mengamankan beberapa orang antara lain :
1. Agung Sucipto ( Kontraktor, 64 Thn);
2. Nuryadi ( Sopir pak Agung, 36 Thn);
3. Samsul Bahri ( Adc Gubernur Prov. Sulsel, Polri, 48 Thn);
4. Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan);
5. Irfandi Sopir Edy Rahmat);
Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp. 1 Miliar yang di amankan di Rumah Makan Nelayan Jl. Ali Malaka, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar.
Tim KPK kemudian langsung membawa Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr dan Rombongan langsung ke KLINIK TRANSIT di Jln. Poros Makassar untuk dilakukan pemeriksaan Swab antigen Untuk persiapan berangkat ke Jakarta melalui Bandara Sultan Hasanudin.
Tim KPK dan Rombongan di kawal oleh 4 orang Anggota Detasemen Gegana Polda Sulsel antara lain :
1. Iptu. Cahyadi;
2. Bripka. Laode Budi;
3. Briptu. Sardi Ahmad;
4. Bripda. M. Syaharuddin.
Kemudian pada pukul 05.44 Wita rombongan selesai melaksanakan pemeriksaan Swab antigen dan menuju Bandara Sultan Hasanudin untuk berangkat ke Jakarta menggunakan Pesawat Garuda GA 617 yang kemudian Tim Dan Rombongan Memasuki Gate 2 untuk keberangkatan ke Jakarta pada pukul 07.00Wita.
Demikian kami Laporkan
Tembusan :
1. Wakapolda
2. Irwasda
3. Karo Ops
4. Dir intelkam
5. Dir reskrimsus
Usai pesan ini beredar, simpang siur atas OTT terhadap orang nomor satu di Sulawesi Selatan ini pun ramai melalui pembahasan di WA.
Termasuk beredar foto foto saat operasi di rujab gubernur, foto NA hingga terdapat foto NA dan tim KPK di bandara Hasanuddin Makassar.
Informasi tentang OTT NA kemudian tak terbantahkan setelah Juru Bicara KPK angkat bicara. Plt Jubir KPK Ali Fikri membenarkan bahwa tim KPK telah melakukan OTT di Rujab Gubernur Sulsel.
“Tengah malam KPK melakukan tangkap tangan terhada kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait tindak pidana korupsi,” ungkap Fikri.
Ia pun meminta kepada semua pihak agar bersabar menunggu pengumuman resmi dari pimpinan KPK. Hingga saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap Nurdin Abdullah beserta lima orang yang ikut terjaring OTT KPK di Makassar.
Sementara Juru Bicara Gubernur, Veronica Moniaga yang dikonfirmasi bahwa pihaknya blum bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut.
“Tabe, sejauh ini kami belum bisa mengonfirmasi hal ini sekarang. Secepatnya akan kami kabari apabila sudah terima informasi,” katanya, Sabtu (27/2/2021).