Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Terdengar suara tembakan di area Mabes Polri. Suara baku tembak terdengar sekitar pukul 16.35 WIB. Terduga teroris disebut masuk dan menyerang Mabes Polri, Jakarta pada Rabu sore, 31 Maret 2021.
Situasi ketegangan dan pengamanan masih berlangsung di kompleks Mabes Polri. Belum ada keterangan resmi terkait serangan yang diduga dilakukan oleh seorang wanita yang belum diungkapkan indentitasnya.
Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) TB Rahmad Sukendar SH, S.Sos mengecam segala bentuk terorisme yang dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin membuat Indonesia tidak Aman.
" Lagi dan lagi saya Mengecam dan mengutuk keras tindakan-tindakan teror yang sedang terjadi dalam kurun belum genap 1 Minggu. Kali ini terjadi di Mabes POLRI " Ucapnya.
Menurut pria asli berdarah Banten yang dikenal Aktifis anti Korupsi ini menyayangkan lemahnya System keamanan Mabes Polri.
" Ini preseden Buruk dalam 100 hari kerja Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang sedang dalam proses transformasi Polri menuju Prediktif, Responsibiltas dan Transparansi Berkeadilan ( PRESISI ) mewujudkan Kepolisian Masa Depan.
Teror yang terjadi di Mabes POLRI yang merupakan kandang dari Kabaintelkam, kabaharkam, Kabareskrim dalam wilayah ketat keamanan dan pengamanan mabes Polri yang berlapis di mabes polri ini bisa lolos. Sungguh membuat tidak masuk akal logika saya sebenarnya.
Ini membuat seakan Prediktif itu tidak dapat berjalan. Kejadian demi kejadian ingin seakan ingin memberikan tantangan kapolri menunjukkan Prediktif dari PRESISI tidak mempan menahan kehadiran mereka, Pengamanan di Pintu Masuk Mabes Polri sangat memprihatinkan dan pengamanan wajib di evaluasi demi menjaga keamanan dari komplek Mabes Polri dan Wibawa Kapolri
Gimana coba bayangkan? Jika di mabes polri saja bisa kebobolan keamanan nya gimana masyarakat Diluar mabes Polri?? " Ungkapnya.
Senada dengan TB Rahmad Sukendar, Ketua Wilayah BPI KPNPA RI Sumatra Utara Mayor Purn Jonhson Situmorang SH.MH yang juga mantan Dan Unit Intel Korem 023 Sibolga Sumatra Utara pun mengungkapkan kecaman terhadap pelaku teror.
" Saya mengutuk dan mengecam keras bentuk-bentuk teror yang sedang terjadi saat ini. Walaupun saya juga sepakat dengan ketum BPI KPNPA RI bahwa lemahnya pengawasan dan pengamanan ini akan membuat masyarakat jadi resah. Bagaimana mungkin mabes polri bisa diserang dengan jarak dekat oleh seorang diduga wanita. Saran saya kapolri harus evaluasi Intelijen polri, densus 88 dan tim baharkam polri. Susah diterima logika kok bisa lolos ?? " Ucapnya tegas. (Leodepari).