Salatiga (Jateng), Kabartujuhsatu.news, -Kekuatan dan jatidiri bangsa atas dasar kebersamaan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci dalam menghadapi persaingan global. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, petani, pelaku usaha, pemimpin daerah dan penyelenggara negara harus bersinergi karena persoalan yang dihadapi tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Pencanangan Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili di Pendopo Rumah Dinas Walikota Salatiga, 31 Maret 2021.
Turut hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Anggota DPR RI, Robert Joppy Kardinal serta jajaran pejabat eselon satu Kementan dan unsur Forkopimda Salatiga.
"Kemajuan itu adalah kedamaian, ketentraman dan keteraturan yang kuat. Kalau begitu, Negara harus hadir, pemerintahan yang kuat yang mampu mengatur dan melaksanakan fungsinya dengan baik itu yang hari ini, tentu saja kita akan menjadi sesuatu contohnya," ujar Mentan.
Salah satu contoh bagaimana negara hadir menurut pria yang akrab dipanggil Komandan ini bisa dilihat dari kinerja sektor pertanian. Menurutnya kinerja ekspor pertanian pada Januari-Desember 2020 sebesar Rp451,8 triliun naik 15,79% dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp390,2 triliun.
"Potensi pengembangan vanili harus kita manfaatkan seoptimal mungkin. Dan Salatiga, walaupun kota tapi ternyata suasananya indah, subur, terkenal dengan vanilinya. Ayo, kita bangkitkan kembali kejayaan vanili Indonesia," kata Mentan.
Salatiga yang terletak di ketinggian sekitar 450 hingga 800 mdpl dengan suhu rata-rata 23 hingga 24 derajat Celsius serta kelembaban udara sekitar 70 sampai 80% secara agroklimat menuru Walikota Salatiga, Yuliyanto cocok untuk pengembangan vanili.
"Tanaman vanili ini telah lama dibudidayakan oleh penduduk kota Salatiga. Saat ini jumlahnya berkisar 8.900 batang yang ditanam di lahan sekitar 7,74 hektar.
Yuliyanto lebih lanjut menyampaikan bahwa Pemerintah kota Salatiga telah melakukan beberapa upaya dalam pengembangan vanili diantaranya pemberian bibit vanili bersertifikat sebanyak 3.000 batang dan pupuk organik sebanyak 12.000 kg pembinaan dan pemberdayaan kepada kelompok tani dan asosiasi petani vanili yang saat ini mengelola 5.900 batang di lahan seluas 30.572 meter persegi, pusat pelatihan pertanian dan perdesaan percaya atau P4S dan lain sebagainya.
Selain, itu pemerintah kota Salatiga juga meluncurkan strategi dengan gerakan satu keluarga 10 tanam vanili untuk meningkatkan pendapatan keluarga di mana hal ini tidak hanya akan memberi manfaat ekonomi semata tetapi juga mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Mentan SYL juga memberikan bantuan bibit vanili secara simbolis sebanyak 10.000 batang kepada Kelompok Wanita Tani Amanah dan Asosiasi Petani Vanili Salatiga. (Red/Al-Aziz).