Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Aprilia Manganang kini telah resmi berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang. Ia mengganti namanya seiring ia telah dinyatakan sebagai seorang lelaki oleh Pengadilan Negeri Tondano.
Untuk dapat mengajukan pergantian identitas diri itu, Aprilio awalnya telah melakukan tes menyeluruh terlebih dahulu. Tes tersebut dilakukan oleh TNI berkat arahan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa.
Dalam persidangan, Aprilio pun menghadirkan dua orang saksi ahli. Salah satunya adalah dokter Guntur yang bertugas sebagai dokter di TNI.
Dalam pernyataan Guntur saat pertama kali memeriksa Aprilio, ia sangat yakin bahwa mantan pemain Volly putri nasional itu adalah seorang laki-laki. Sebab ia sudah melihat ada penis dan buah zakar yang merupakan alat kelamin pria.
Guntur tak melihat ada vagina sama sekali. Bahkan Aprilio tak memiliki payudara dan dadanya sangat bidang.
Tentunya hal tersebut belum cukup untuk menyatakan Aprilio adalah laki-laki.
Alhasil tes mendalam dilakukan dan Aprilio diketahui tak memiliki rahim.
Guntur dan tim dokter TNI justru menemukan bahwa Aprilio memiliki prostat yang seharusnya hanya dimiliki oleh laki-laki. Saat itulah tim dokter TNI menyatakan Aprilia adalah seorang laki-laki.
"Aprilia memiliki penis yang memang lebih kecil dari pria normal. Panjang penis sekira 4 cm dan berdiameter 2 cm.
"Aprilia ada buah zakar yang berisikan dua testis. Saluran kencing tak ada di ujung penis tapi ada di bawah dari kantung buah zakar (hipospadia)," ucap dokter Guntur, Jumat (19/3/2021).
"Ketika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami tak temukan vagina dan rahim. Bahkan selama ini Aprilia tidak pernah mengalami menstruasi yang pada umumnya dirasakan setiap wanita," tambah Guntur.
"Di dalam diri Aprilia kami justru menemukan prostat yang seharusnya hanya dimiliki oleh laki-laki," tutupnya.
Sekedar diketahui kakak Aprilio yakni Amasya Manganang yang juga mantan atlet Volly nasional sementara ini dalam penelitian doker yang menurut Kepala Staf angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa telah mengalami hal yang sama (Red).
