Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk memasuki pasar Afrika, khususnya Ethiopia, sangat besar. Karena itu, produk-produk UMKM Indonesia perlu meningkatkan kehadiran, dan bagi yang belum segeralah masuk ke pasar Ethiopia. Jika tidak sekarang, kita akan ketinggalan dari negara-negara lain yang telah banyak dan lebih dulu masuk.
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika mengatakan hal itu ketika berbicara pada forum bisnis webinar tentang peluang produk UMKM Indonesia di Ethiopia, yang diselenggarakan oleh UMKM Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/3).
Lebih lanjut, Dubes Al Busyra mengatakan bahwa penduduk Afrika yang berjumlah 1,3 juta dan Ethiopia 112 juta merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi produk UMKM Indonesia. Ethiopia adalah negara berpenduduk nomor dua terbesar di benua Afrika dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan. Tahun 2007-2017 pertumbuhan ekonomi Ethiopia rata-rata diatas 10 persen. Di negara ini terdapat lima investasi perusahaan Indonesia, yaitu mie, sabun dan garmen.
“Fakta yang terjadi saat ini, sekaligus salah satu penyebab masih minimnya produk UMKM Indonesia di Ethiopia antara lain muncul dari kita sendiri. Banyak pelaku UMKM Indonesia yang belum mengetahui kondisi dan potensi pasar terkini Ethiopia dan negara-negara Afrika lainnya,” tambah Dubes Al Busyra.
Forum bisnis yang berlangsung lebih dua jam itu dikuti sekitar 140 peserta dari Kota Bekasi dan berbagai daerah lain di Indonesia. Tampil juga sebagai pembicara beberapa pengusaha UMKM Indonesia, yaitu Kadek Wulan Sari Dewi, Juwita Nur Fatimah dan H. Imron. **