Kerja Keras Hadapi Dampak Pandemi, Presiden Instruksikan Ubah Tantangan Jadi Peluang
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Kerja Keras Hadapi Dampak Pandemi, Presiden Instruksikan Ubah Tantangan Jadi Peluang

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 06 Maret 2021, Maret 06, 2021 WIB Last Updated 2021-03-07T02:23:05Z
    masukkan script iklan disini

    Presiden RI Joko Widodo (Foto Istimewa)


    Jakarta, Kabartujuhsatu.news, – Situasi pandemi Covid-19 saat ini harus dihadapi dengan kerja keras dan tanpa rasa pantang menyerah. Sebaliknya, tantangan yang ada saat ini harus diubah menjadi peluang membalikkan keadaan.
    Tantangan yang dihadapi oleh pengusaha dan dunia usaha dalam satu tahun terakhir ini tidaklah mudah. Tidak hanya pengusaha, seluruh rakyat Indonesia bahkan seluruh warga dunia juga harus menghadapi krisis kesehatan sekaligus krisis ekonomi yang berat.

    Saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa bagi kader Hipmi tidak ada kata menyerah dan tidak ada istilah patah semangat dalam menghadapi situasi tersebut.

    “Saya yakin kader Hipmi bisa membalik sebuah tantangan menjadi sebuah peluang. Membalikkan bencana ini menjadi sebuah kebangkitan ekonomi kita, asalkan kader Hipmi membuktikan semboyannya dalam dunia nyata, menjadi pejuang pengusaha dan pengusaha pejuang,” kata Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Maret 2021.

    “Perjuangan dan kerja keras saudara-saudara akan menjadi energi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” imbuhnya.

    Di hadapan para peserta Rakernas, Presiden juga mendorong agar para kader Hipmi mampu bersaing di tingkat global dalam konteks yang baru. Menurutnya, saat ini kompetisi dunia sangat ketat yang ditandai dengan adanya hiperkompetisi hingga disrupsi ganda yaitu revolusi industri jilid keempat dan juga pandemi yang mengubah banyak hal. Belum lagi bidang usaha, teknologi, dan model bisnis yang diyakini telah banyak berubah.

    “Posisi saudara-saudara sebagai pengusaha muda sebetulnya sangat diuntungkan karena saudara-saudara bisa langsung gampang pindah ke jenis usaha baru dengan model bisnis baru yang sekarang ini baru tren. Lakukan upskilling, lakukan reskilling secara cepat agar mampu memenangkan kompetisi yang super ketat,” tegasnya.

    Kesempatan berusaha akan sangat berkembang luas seiring dengan upaya pemerintah untuk terus mengendalikan pandemi Covid-19. Investasi akan terus berkembang pesat dengan alternatif pembiayaan yang semakin luas.

    Pemerintah baru saja membentuk Indonesia Investment Authority (INA), yang diyakini akan menambah percepatan investasi di Indonesia. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk mendorong peran pelaku UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi nasional Indonesia.

    “Pemerintah akan kembali memberikan insentif dan stimulus agar UMKM kita tidak hanya mampu menyelamatkan dan mengembangkan diri, namun sekaligus mendongkrak ekonomi nasional kita, termasuk penciptaan lapangan kerja,” ungkap Presiden.

    Guna mendorong pemerataan ekonomi hingga ke daerah-daerah, pemerintah juga terus mendorong terselenggaranya kolaborasi perusahaan-perusahaan besar, investor-investor besar, investor-investor baru dan lama dengan pengusaha-pengusaha muda di daerah. Tujuannya agar pengusaha daerah merasakan secara langsung manfaat dari investasi.

    “Saya telah menerima laporan yang setiap hari, setiap minggu disampaikan Kepala BKPM, pada tahap pertama ini dan kolaborasi investor besar dengan pelaku UMKM telah tereksekusi Rp1,5 triliun. Ini sebuah angka yang lumayan besar. Tapi kita harapkan ini akan meningkat terus pola-pola kemitraan seperti ini ke depan,” tandasnya.

    Untuk diketahui, Rakernas Hipmi kali ini mengambil tema “Berinovasi Bangkitkan Ekonomi”. Acara ini diikuti juga oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi dari 34 provinsi secara virtual.

    Turut hadir secara langsung di Istana Kepresidenan Bogor dalam acara tersebut antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H. Maming. (Syarif) 

    Sumber: BPMI Setpres
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini