Soppeng (Sulsel), Kabartujuhsatu.news, - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan & Ketahanan Pangan Kab. Soppeng menerima kunjungan kerja Ketua DPRD bersama anggota komisi II DPRD Kab. Sinjai yang dilangsungkan di Aula kantor Dinas Pertanian kabupaten Soppeng, Kamis (25/3/2021).
Dalam kunjungan tersebut Ketua DPRD Kab. Sinjai bersama rombongan bermaksud untuk mengetahui sejauh mana Efektifitas pemanfaatan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) Kab. Soppeng yang menerima alokasi anggaran yang cukup besar dimana komoditi tembakau berkembang pesat yang di barengi dengan industri pengolahan tembakau yang sudah memiliki teknologi pabrikan yang melaju cepat dan berdaya saing sehingga sangat pas untuk di kunjungi, ujar Drs. Lukman Arsal Ketua DPRD Kab. Sinjai.
Dalam kesempatan tersebut rombongan di terima oleh Sekretaris DTPHPKP Kab. Soppeng Ariyadin Arif, STP, M.S. i) selaku yang mewakili Kadis bersama Anggota Komisi II Kab. Soppeng (Syamsuddin, S.Sos, M.Si), Kabag. Perekonomian Setda Kab.Soppeng Drs. A. Isjumwar, MM, Kepala Bidang Lingkup DTPHPKP Kab. Soppeng dan Ketua KTNA Kab. Soppeng Mursalin.
Sekretaris Dinas DTPHPKP Iryadidalam sambutannya sangat mengapresiasi kunjungan kerja dalam rangka mempererat hubungan silaturrahmi serta saling tukar informasi terkait pengembangan dan budidaya tembakau dari hulu ke hilir.
Iryadin menyebut bahwa Potensi Tanaman Tembakau di Kabupaten Soppeng Tahun 2020 kurang lebih 200 Ha dimana potensi tersebut sangat kecil jika di bandingkan dengan Kab. Sinjai yang luasnya sekitar 900 ha. Paparnya.
Namun demikian, lanjut Iryadin, DBHCT Kab. Soppeng lebih besar dari Kab. Sinjai, hal ini disebabkan karena disamping ditunjang dengan produksi tembakau juga ditunjang dengan industri rokok yang berkontribusi pada cukai tembakau. Tuturnya.
Dikatakannya, "Pengembangan industri tembakau di kabupaten soppeng sangat didukung oleh keseriusan pemerintah daerah dalam hal ini bupati soppeng dalam mengembalikan kejayaan tembakau di bumi latemmamala yang ditandai dengan pembangunan kawasan industri tembakau yang pertama di indonesia. Jelasnya.
Sementara itu Ketua KTNA Kabupaten Soppeng menambahkan "Adapun bentuk strategi yang dilakukan mulai dari hulu ke hilir antara lain melakukan sinergitas dan pengawalan penganggaran baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN, peningkatan SDM Petani tembakau melalui pembinaan dengan melibatkan akademi dari Penggurunan Tinggi ( Universitas Hasanuddin), Penggunaan bibit yang bermutu dalam rangka peningkatan daya saing dan cita rasa tembakau serta Study Pasar, jelas Ketua KTNA Kab. Soppeng.
Usai acara penerimaan dilanjutkan kunjungan rombongan DPRD Kab. Sinjai di Kawasan Industri Tembakau di Bentengnge Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng untuk melihat Pengolahan Tembakau menjadi Rokok yang diterima secara langsung oleh Direktur Perusda Jufri. (Red/Ady).