Jakarta, Kabartujuhsatu.news, - Tensi politik nasional kembali memanas pasca isu dugaan kudeta politik Ketua Umam DPP Partai Demokrat AHY oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI Purn Moeldoko dan eks Kader Partai Demokrat serta kader aktif Partai Demokrat.
Rencana kudeta di tubuh Partai Demokrat menghentak jagat perpolitikan di Tanah Air dalam beberapa hari terakhir.
Tak main-main isu kudeta Demokrat. Pejabat penting di lingkaran istana dekat Presiden Joko Widodo dituding terlibat.
Adanya gerakan politik untuk mendongkel kursi ketua umum Partai Demokrat dikemukakan langsung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Senin 1 Februari 2021 lalu.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia) HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam melalui pers rilisnya, Jumat (06/03/2021). Ia mengatakan bahwa, masalah internal Partai Demokrat jangan sampai menyeret nama Bapak Presiden Ir Joko Widodo dalam pusaran politik Partai .
"Bapak Presiden adalah merupakan simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus di jaga dan di lindungi serta di hargai. Bapak Presiden bukan milik satu Partai saja atau satu kelompok saja dalam NKRI. Melaikan milik semua Partai dan komponen masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar HYU.
Terlebih khusus untuk Partai Politik, Bapak Presiden adalah Pembina semua Partai Politik yang ada termasuk Partai Demokrat.
"Mana mungkin Bapak Presiden terlibat dalam konspirasi politik dalam melakukan intervensi ke dalam internal Partai," tandasnya.
HYU juga menyarankan agar supaya masalah konflik internal Partai Demokrat di selesaikan secara baik-baik oleh Partai tersebut jangan menyeret nama Bapak Presiden Jokowi. Apalagi saat ini Bapak Presiden lagi konsentrasi dalam membangun Indonesia di saat Pandemi Covid 19 yang sedang melanda Bangsa dan Negara.
Menurut HYU Tokoh Nasional asal Papua ini bahwa, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI Purn DR Moeldoko dan teman-temannya yang di hantam isu kudeta AHY Ketum DPP Partai Demokrat, agar supaya dapat menghindari konflik politik yang berkepanjangan dan menyeret nama Bapak Presiden Jokowi.
Tokoh asal Papua ini menyarankan, agar Jenderal Moeldoko mendeklarasikan Partai Politik baru sebagai alat perjuang untuk bisa bertanding dalam pemilu 2024 karena Undang - Undang menjamin hal tersebut
“Saya melihat mantan Panglima TNI di era Presiden ke 6 SBY Jenderal TNI Purn DR Moeldoko memiliki karisma politik yang mumpuni untuk mempimpin Partai Politik tingkat nasional serta bisa menjadi calon Presiden 2024 nanti," ulasnya.
Di jelaskan HYU bahwa, Indonesia ini milik kita bersama semua elemen masyarakat dari sabang sampai merauke oleh sebab itu mari kita menjaga Indonesia ini bersama-sama. Hindari saling memfitnah dan saling membalas kejahatan dengan kejahatan. Kata dia hal itu, tidak dapat menyelesaiakan persoalan justru akan menimbulkan persoalan baru lagi yang lebih rumit.
HYU juga beharap kepada Ketum DPP Partai Demokrat AHY untuk menjadi pemimpin yang bermental kenegarawan, percaya diri dan jangan cepat panik dalam menyingkapi dinamika politik yang ada. Semakin tinggi pohonnya maka semakin kencang goyangannya .
"Ketum AHY harus lebih kreatif lagi dalam merangkul lawan menjadi kawan dalam permainan politik sehingga kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat tidak di goyang dan AHY bisa memakai kendaraan tersebut sebagai Calon Presiden 2024 nanti,” pungkas HYU menyarankan. (BD)
Editor: RB. Syafrudin Budiman SIP